“Manajemen
Risiko Keuangan”
Disusun
Oleh:
1. Deasy
Paramitha (22213080)
2. Indah
Lukita (24213358)
3. Muh.
Prayogo Pambudi (26213065)
4. Yeni Nur
Indah Sari (29213423)
UNIVERSITAS
GUNADARMA
FAKULTAS
EKONOMI
Manajemen
Risiko Keuangan
1. Pengertian Manajemen Risio Keuangan
Pada era globalisasi
terjadi persaingan pada perusahaan, apabila tidak mampu mengelola manajemen
risiko keuangan secara baik maka perusahaan dapat mengalami kerugian secara finansial. Manajemen
risiko keuangan adalah suatu pendekatan terstruktur dalam mengelola
ketidakpastian yang berkaitan dengan ancaman. Adapun strategi yang dapat
diambil adalah dengan memindahkan risiko kepada pihak lain, menghindari risiko,
mengurangi efek negatif dari risiko, dan menampung sebagian atau semua
konsekuensi risiko tertentu. Objek dari manajemen risiko adalah untuk mencapai
keseimbangan antara pengurangan risiko dan biaya, sehingga standar yang
digunakan tepat untuk menilai kinerja aktual.
1.2 Tujuan Manajemen Risiko Keuangan
Tujuan utama manajemen risiko keuangan adalah
meminimalkan potensi kerugian yang timbul dari perubahan tak terduga dalam
harga mata uang, kredit, komoditas, dan ekuitas. Hal yang perlu dipertimbangkan
akuntan manajemen dalam mempertimbangkan risiko lain yang mungkin timbul antara
lain:
1. Risiko likuiditas : risiko yang timbul karena
tidak semua produk manajemen risiko
keuangan dapat diperdagangkan secara bebas.
2. Diskontinuitas pasar : mengacu pada risiko
bahwa pasar tidak selalu menimbulkan perubahan harga secara bertahap.
3. Risiko kredit : risiko yang memungkinkan pihak
lawan tidak dapat memenuhi kewajibannya.
4. Risiko regulasi : risiko yang timbul karena
pihak otoritas publik melarang penggunaan suatu produk keuangan untuk tujuan
tertentu.
5. Risiko pajak : risiko yang terjadi saat tidak
memperoleh perlakuan pajak yang diinginkan
6. Risiko akuntansi : risiko ketika suatu
transaksi lindung nilai tidak dapat dicatat sebagai bagian dari transaksi yang
hendak dilindung nilai.
1.3 Kegunaan Manajemen Risiko Keuangan
1. Pertumbuhan
jasa manajemen risiko yang cepat menunjukkan bahwa manajemen dapat meningkatkan
nilai perusahaan dengan mengendalikan risiko keuangan.
2. Adanya
harapan yang besar dari investor pihak-pihak berkepentingan lainnya agar
manajer keuangan mampu mengidentifikasi dan mengelola risiko pasar yang
dihadapi secara aktif.
2. Peranan Akuntansi dalam Manajemen
Risiko Keuangan
Akuntansi manajemen membantu mengenali risiko pasar yang
mungkin terjadi, mengukur trade-off yang
berhubungan dengan strategi alternatif untuk merespon suatu risiko, mengukur
peluang suatu perusahaan terhadap risiko-risiko tertentu, memberi penjelasan
atas produk-produk pencegahan risiko, dan menilai keefektifan program
pencegahan risiko. Adapun peran akuntansi dalam manajemen antara lain:
1. Menilai/Identifikasi
Risiko Pasar
Kerangka dasar yang bermanfaat untuk mengidentifikasi
berbagai jenis risiko market yang berpotensi dapat disebut sebagai pemetaan
risiko. Kerangka ini diawali dengan adanya pengamatan atas hubungan berbagai
risiko pasar terhadap pemicu nilai suatu perusahaan dan pesaingnya. Istilah
pemicu nilai mengacu pada kondisi keuangan dan pos-pos kinerja operasi keuangan
utama yang mempengaruhi nilai suatu perusahaan. Risiko pasar sendiri mencakup
risiko kurs valuta asing dan suku bunga, serta risiko harga komoditas dan
ekuitas.
2. Mengukur Trade-off
Seorang akuntan akan mengukur keuntungan dari pencegahan
risiko dan biaya yang dikeluarkan, juga biaya-biaya dan keuntungan terdahulu
dengan cara mengamati pergerakan pasar.
3. Manajemen
Risiko di Dunia dengan Nilai Tukar Mengambang
Dalam
dunia kurs mengambang, tugas manajemen risiko mencakup:
-
Mengantisipasi
pergerakan kurs.
-
Mengukur
risiko kurs valuta asing yang dihadapi perusahaan.
-
Merancang
strategi perlindungan yang memadai.
-
Membuat
pengendalian manajemen risiko internal.
4. Meramalkan
Perubahan Nilai Tukar (Kurs)
Dalam mengembangkan program
manajemen risiko nilai tukar, manajer keuangan harus memliki informasi mengenai
kemungkinan perubahan kurs. Dengan menyadari prospek kurs sebelumnya, manajemen
keuangan diharapkan dapat menyusun ukuran-ukuran yang lebih efisien dan
efektif. Jika peramalan kurs tidak mungkin atau terlalu mahal untuk dilakukan,
maka manajer keuangan dan akuntan harus mengatur masalah-masalah perusahaan
mereka sedemikian rupa untuk meminimalkan pengaruh buruk perubahan kurs.
Informasi yang sering kali digunakan dalam membuat peramalan kurs berkaitan
dengan perubahan dalam faktor-faktor berikut ini:
1.
Perbedaan
inflasi;
2.
Kebijakan
moneter;
3.
Neraca
perdagangan;
4.
Neraca
pembayaran;
5.
Cadangan
moneter dan kapasitas utang luar negeri;
6.
Anggaran
negara;
7.
Kurs forward;
8.
Kurs
tidak resmi;
9.
Perilaku
mata uang terkait;
10. Perbedaan suku bunga;
11. Harga opsi ekuitas luar negeri.
5, Mendefinisikan
dan Menghitung Risiko Translasi dan Menghitung Risiko Transaksi.
Potensi
terhadap risiko valuta asing timbul apabila perubahan kurs valas juga mengubah
nilai aktiva bersih, laba, dan arus kas suatu perusahaan. Pengukuran akuntansi
tradisional terhadap potensi risiko valas berpusat pada dua jenis potensi
risiko, yaitu translasi dan transaksi.
1.
Potensi
risiko translasi : Potensi yang mengukur
perubahan kurs valas terhadap nilai ekuivalen mata uang domestik atas aktiva
dan kewajiban dalam mata uang asing yang dimiliki oleh perusahaan.
2.
Potensi
risiko transaksi : Potensi yang berkaitan
dengan keuntungan dan kerugian nilai tukar valuta asing yang timbul dari
penyelesaian transaksi dalam mata uang asing dan memiliki dampak langsung
terhadap arus kas.
2.1 Strategi Perlindungan Nilai Tukar dan Perlakuan Akuntansi
1. Strategi
Perlindungan
a. Lindung
nilai neraca : mengurangi potensi risiko yang
dihadapi perusahaan dalam menyesuaikan tingkatan dan nilai denominasi moneter
aktiva dan kewajiban perusahaan.
b. Lindung
nilai operasional : perlindungan risiko yang berfokus
pada variabel- variabel yang
mempengaruhi pendapatan dan beban dalam mata uang asing.
c. Lindung nilai struktural :
mencakup relokasi tempat manufaktur untuk mengurangi potensi risiko yang
dihadapi perusahaan.
d. Lindung nilai kontraktural :
memberikan fleksibilitas yang lebih besar kepada para manajer dalam mengelola potensi
risiko valuta asing yang dihadapi.
2. Akuntansi untuk Produk Lindung Nilai
Merupakan
kontrak atau instrumen keuangan yang memungkinkan penggunaannya untuk
meminimalkan, menghilangkan, atau mengalihkan risiko pasar kepada pihak lain.
Produk ini mencakup antara lain:
a. Contract forward
valas : perjanjian untuk mengirimkan atau
menerima jumlah mata uang tertentu yang dipertukarkan dengan mata uang domestik
pada suatu tanggal di masa yang akan datang berdasarkan kurs tetap.
b. Future keuangan : komitmen untuk
membeli atau menyerahkan sejumlah mata uang asing pada suatu tanggal tertentu
di masa depan dengan harga yang sudah ditentukan.
c. Opsi mata
uang : memberikan hak kepada pembeli untuk
membeli atau menjual suatu mata uang dari pihak penjual berdasarkan harga
tertentu pada atau sebelum tanggal kadaluarsa yang telah ditentukan.
d. Swap mata uang : perjanjian
pertukaran saat ini dan di masa depan atas dua mata uang yang berbeda
berdasarkan kurs yang telah ditetapkan.
3. Perlakuan Akuntansi
FASB menerbitkan FAS no. 133 yang diklarifikasi melalui
FAS 149 pada bulan April 2003 untuk memberikan pendekatan tunggal yang
komprehensif atas akuntansi untuk transaksi derivatif dan lindung nilai. Revisi
IFRS no. 39 untuk pertama kalinya berisi panduan yang universal terhadap
akuntansi untuk derivatif keuangan.
a. Berspekulasi
dalam mata uang asing : perlakuan akuntansi
didasarkan pada sifat aktivitas lindung nilai yaitu apakah derivatif melindungi
nilai komitmen perusahaan, transaksi yang akan terjadi, investasi bersih pada
operasi luar negeri, dan sebagainya.
b. Pengungkapan :
pengungkapan yang diwajibkan oleh FAS 133 dan IAS 39 setidaknya telah
menyelesaikan beberapa masalah berikut:
3.1 Tujuan Dan
Strategi Manajemen Risiko untuk Melakukan Transaksi Lindung Nilai
a. Deskripsi pos-pos
lindung nilai
b. Identifikasi risiko pasar
dari pos-pos lindung nilai
c. Deskripsi instrumen
lindung nilai
d. Jumlah yang tidak
dimasukkan dalam penilaian efektivitas lindung nilai
e. Justifikasi
awal bahwa hubungan lindung nilai tersebut akan sangat efektif untuk
meminimalkan risiko pasar
f. Penilaian
berjalan mengenai efektivitas lindung nilai aktual dari seluruh derivatif yang
digunakan selama periode berjalan.
3.2 Riview Jurnal (
Manajemen Risiko Keuangan)
Nama
Jurnal : Jurnal
Buletin Studi Ekonomi
Volume
/ Halaman : Volume 20 No.
2 / Halaman 158-167
Nama
Penulis : I Dewa
Ketut Alit Dramawan
Judul
Jurnal :
PENGARUH RISIKO KEUANGAN DAN PERTUMBUHAN PENJUALAN PADA PROFITABILITAS DAN
NILAI PERUSAHAAN PROPERTY
Tanggal
Jurnal :
Agustus 2015
Tujuan
Penelitian : Mengetahui
pengaruh risiko keuangan dan pertumbuhan penjualan pada profitabilitas dan
nilai perusahaan.
Metode
Penelitian : Metode Path
analysis
Variabel
Penelitian : Risiko keuangan dan pertumbuhan penjualan
sebagai variabel eksogen, nilai
perusahaan sebagai variabel endogen dan profitabilitas sebagai variabel
intervening.
Hasil
Penelitian : Risiko keuangan dan pertumbuhan penjualan
berpengaruh positif pada profitabilitas, profitabilitas berpengaruh
positif pada nilai perusahaan namun risiko keuangan dan pertumbuhan penjualan
berpengaruh negatif pada nilai perusahaanRisiko keuangan dan pertumbuhan
penjualan berpengaruh positif pada profitabilitas, profitabilitas
berpengaruh positif pada nilai perusahaan namun risiko keuangan dan pertumbuhan
penjualan berpengaruh negatif pada nilai perusahaan.
Kesimpulan
Penelitian : Berdasarkan pembahasan
diatas dapat diambil beberapa simpulan. Pertama, risiko kuaangan berpengaruh
positif pada profitabilitas perusahaan.
Kedua, pertumbuhan penjualan berpengaruh positif pada profitabilitas.
Keetiga, risiko keuangan berpengaruh negatif tidak pada nilai perusahaan. Keempat,
pertumbuhaan penjualan berpengaruh negative tidak pada nilai perusahaan.
Kelima, profitabbiltas berpengaruh positif pada nilai perusahaan.
Pendapat
Mengenai Jurnal : Dari penelitian tersebut kita dapat
mengetahui bahwa resiko keuangan dan pertumbuhan penjualan berpengaruh positif
terhadap profitabilitas dan nilai perusahaan property.
Daftar
Pustaka
Choi, Frederick D.S and Gary K. Meek.
2010. Internationa; Accounting. Buku 2. Jakarta: Salemba
Empat.
Maulana, Fajar. “Manajemen Risiko Keuangan”. 15
Mei 2016. https://fajar09jr.wordpress.com/2016/05/15/manajemen-risiko-keuangan/
Edwards, Timothy. “BAB 11
Manajemen Risiko Keuangan”. 22 September 2013. https://www.scribd.com/doc/169966202/BAB-11-Manajemen-Risiko-Keuangan.
Frita, Pipit. “Manajemen
Resiko Keuangan”. 11 April 2013. https://pipitfrita.wordpress.com/2013/04/11/manajemen-resiko-keuangan/
https://ojs.unud.ac.id/index.php/bse/article/view/18840https://ojs.unud.ac.id/index.php/bse/article/view/18840
Nama Jurnal : Jurnal Buletin Study Ekonomi
Judul : PENGARUH RISIKO KEUANGAN DAN
PERTUMBUHAN
PENJUALAN PADA
PROFITABILITAS
DAN NILAI PERUSAHAAN
PROPERTY
Nama Peneliti : I Dewa Ketut Alit Dramawan
Tahun : 2015
Volume : 2
Nomor : 2
Tujuan Penelitian : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh
risiko keuangan dan pertumbuhan penjualan pada profitabilitas dan nilai
perusahaan.
PENDAHULUAN :
Tujuan
perusahaan pada umumnya adalah memaksimumkan nilai perusahaan (firm value)
sehingga dapat menarik investor untuk menanamkan modalnya di perusahaan
tersebut. Nilai perusahaan dapat diukur dengan market value yaitu harga
saham di akhir tahun ( Chen et al, 2011). Nilai perusahaan adalah harga
suatu perusahaan yang yang bersedia dibayar oleh investor apabila dijual (Suad
Husnan, 2005; Wiagustini, 2010). Nilai perusahaan adalah
ukuran keberhasilan
manajemen dalam menjalankan operasi bisnis di masa lalu dan prospek bisnis di
masa datang untuk meyakinkan investor (Chandra, 2007).
Salah
satu aspek finansial yang mempengaruhi nilai perusahaan adalah risiko keuangan.
Menurut Husnan(2005) perusahaan mempunyai risiko bisnis maupun risiko hutang
yang digunakan karena membayar biaya bunga yang tinggi atas hutang sedang
disisi lain terdapat ketidakpastian dalam pengembalian aset, maka untuk
menghindari kebangkrutan perusahaan harus mengurangi penggunaan hutang
(Yuniningsih, 2002). Booth et al (2000), Chen(2003) dan Chandra
(2007) meneliti kaitan kaitan risiko keuangan dengan kinerja keuangan, ditemukan
bahwa risiko keuangan berpengaruh negatif pada profitabilitas.
Pertumbuhan penjualan
adalah ukuran mengenai besarnya pendapatan per saham perusahaan yang diperbesar
oleh leverage. Tingkat pertumbuhan penjualan diwaktu yang akan dating merupakan
ukuran sejauh mana laba per lembar Jurnal Buletin Studi Ekonomi, Vol. 20 158
No. 2, Agustus 2015 saham bisa diperoleh dari pembiayaan permanen yang
terdiri dari hutang jangka panjang, saham preferen dan modal pemegang
saham(Weston dan Copeland,1997). Menurut Brigham dan Houston (2001), perusahaan
dengan tingkat penjualan relative stabil memperoleh lebih banyak pinjaman dan menanggung
beban tetap yang lebih tinggi. Weston dan Brigham(1993) mengatakan perusahaan
dengan tingkat pertumbuhan yang cepat harus lebih banyak menggunakan modal
eksternal dengan mempertimbangkan floating cost yang ditanggung. Menurut
Kaaro(2003), pertumbuhan total aktiva cenderung berdampak positif pada leverage,
dengan 2 argumentasi : Pertama, pertumbuhan penjualan dari setiap upaya (termasuk
biaya) yang dilakukan secara langsung berimplikasi pada penerimaan, pertumbuhan
aktiva perusahaan lebih mencerminkan horizon waktu lebih panjang dari
pertumbuhan
penjualan, kedua,
investasi pada aktiva membutuhkan waktu sebelum siap dioperasikan, sehingga
aktivitas yang dilakukan tidak langsung terkait dengan penerimaan.Booth et al
(2001)
meneliti kaitan risiko
keuangan dengan kinerja keuangan, ditemukan bahwa risiko keuangan
berpengaruh negative
pada profitabilitas. Temuan yang sama juga ditemukan oleh Chen(2003) dan Chandra
(2007).
Pertumbuhan
perusahaan dapat dilihat dari pertumbuhan aset yang dimiliki perusahaan. Aset menunjukkan
aktiva yang digunakan dalam aktivitas operasional perusahaan, semakin besar
asset diharapkan semakin besar hasil operasional dari perusahaan tersebut.
Indikator pertumbuhan perusahaan dapat dilihat dari kenaikan penjualan dari
tahun ke tahun. Perusahaan yang mempunyai laju pertumbuhan penjualan yang
tinggi, didukung oleh modal yang cukup untuk pembelanjaan pengeluaran perusahaan.
Sugihen (2003) dan Chandra (2007) meneliti pengaruh pertumbuhan penjualan pada kinerja
keuangan, ditemukan bahwa pertumbunan penjualan berpengaruh positif pada
profitabilitas. Pertumbuhan perusahaan sangat diharapkan
oleh pihak internal
maupun eksternal perusahaan karena pertumbuhan yang baik memberi tanda bagi perkembangan
perusahaan. Bagi investor, pertumbuhan suatu perusahaan sebagai tanda dari
perusahaan tersebut memiliki aspek yang menguntungkan, berharap memperoleh rate
of return yang lebih baik atas investasinya (Kusumajaya, 2011). Penelitian Sriwardany
(2006) menemukan bahwa pertumbuhan perusahaan berpengaruh positif pada
peningkatan harga saham sehingga nilai perusahaan meningkat. Penelitian Cheng et
al (2010) menemukan bahwa pertumbuhan penjualan berpengaruh positif pada nilai
perusahaan. Sedangkan penelitian Safrida, Eli (2008), menemukan bahwa
pertumbuhan perusahaan berpengaruh negatif tidak pada nilai perusahaan. Profitabilitas
adalah kemampuan perusahaan memperoleh keuntungan dengan modal yang digunakan
(Wiagustini,2010). Perusahaan yang dapat menciptakan profit atau laba yang
besar berarti mampu menciptakan pendanaan internal yang dapat digunakan sebagai
laba ditahan atau dividen. Penelitian oleh Ulupui (2007), Carlson dan Bathala (1997)
dalam Suranta dan Pratana (2004), Kabajeh et al(2012), Hatta et al (2012),
Nirmala et al(2011), dan Aras and Yilmaz (2008) ditemukan bahwa ROA berpengaruh
positif pada nilai perusahaan. Penelitian-penelitian lain menunjukkan hasil
yang berbeda, seperti Machfiro dan Eko Ganis (2012), Menaje (2012) menemukan
bahwa profitabilitas berpengaruh negatif pada harga saham. Sedangkan Atif Ali (2012)
menemukan profitabilitas berpengaruh positif tidak pada nilai perusahaan.
METODE
PENELITIAN
Penelitian
ini dilakukan pada perusahaan property yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia. Data sekunder berasal dari www,idx.co.id dan Indonesian Capital
Market Directory(ICMD). Populasi dari penelitian ini adalah
perusahaan property yang mempublikasikan laporan keuangannya secara
lengkap sesuai definisi variabel-variabel penelitian periode 2010–2012,
jumlahnya sebanyak 26 perusahaan. Pengambilan sampel dilakukan secara sensus yaitu
mengambil seluruh populasi yang ada untuk diteliti. Definisi operasional
variabel dalam penelitian ini sebagai berikut :
Variabel
eksogen
1) Risiko Keuangan ( X1
)
Risiko Keuangan
diproksikan dengan perubahan EPS dibagi dengan perubahan pada EBIT dari
laporan keuangan tahun 2010 – 2012. Variabel ini merujuk pada
penelitian yang dilakukan oleh Prasad et al(1997) dan Sudarma
(2004). Risiko Keuangan dirumuskan sebagai berikut:
X1 = dalam satuan rasio
……………………….(1)
I
Dewa Ketut Alit Dramawan, Pengaruh Risiko Keuangan dan Pertumbuhan...
2) Pertumbuhan Penjualan
( X2 )
Pertumbuhan Penjualan
diproksikan dengan menghitung proporsi kenaikan atau penurunan
penjualan
dari laporan keuangan
tahun 2010 – 2012. Variabel ini merujuk penelitian oleh
Chathoch (2003), Tian
Pao et al (2003), Eldomiaty ( 2003), Bunkanwanicha et al ( 2003).
Pertumbuhan Penjualan
dirumuskan sebagai berikut :
X2 = dalam satuan rasio
…………………..(2)
Variabel
Intervening
3) Profitabilitas
Perusahaan ( X3 )
Kinerja Keuangan
diproksikan dengan ROA (return on Assets). ROA diambil langsung dari laporan
keuangan dari tahun 2010-2012. Variabel ini merujuk pada penelitian oleh
Booth et al, (2000), Sugihen (2003), Tien Pao et al (2003) dan
Buncanwanicha et al, ( 2003).
Profitabilitas
dirumuskan sebagai berikut :
X3 = ROA = dalam satuan rasio
..................………………………….(3)
Variabel
Endogen
4) Nilai Perusahaan ( Y
)
Menurut Brighmam &
Houston (2001) , analisis rasio dalam penilaian market value, dapat
dilakukan dengan pricebook
value ratio(PBV), dirumuskan sebagai berikut : PBV = ,
dimana = harga pasar
saham, BVS (book value per share) = nilai buku per lembar saham.
Nilai PBV diambila
langsung dari Indonesian Capital Market Directory (ICMD)
Nilai Perusahaan
dirumuskan : Y = PBV dalam satuan rasio ………..(4)
Teknik
Analisa Data
Penelitian ini
menggunakan path analysis mengingat adanya hubungan kausal kompleks dan
berjenjang (Hair et al, 2006).Pengaruh kausal antar variabel
terdiri atas tiga yaitu : pengaruh langsung, pengaruh tidak langsung dan
pengaruh total (Ferdinand,2002:179) dan Analisa path dalam 5 tahap
(Solimun ,2002).
HASIL
PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Merancang
Model Berdasarkan Konsep dan Teori
Kerangka konseptual penelitian tentang pengaruh risiko keuangan dan pertumbuhan
penjualan pada profitabilitas dan nilai perusahaan property di BEI.
Kerangka
Konseptual Pengaruh Risiko Keuangan dan Pertumbuhan Penjualan pada
Profitabilitas
dan Nilai Perusahaan Property di BEI
Berdasarkan model
penelitian diatas dapat dirumuskan persamaan model struktural sebagai
berikut : X3= b1X1+b2X2
+e1 dan Y= b3X1+b4X2+b5 X3+e2.
Nilai Perusahaan (Y)
sebagai variabel endogen, Profitabilitas (X3) sebagai variabel intervening yang
.Pertumbuhan Penjualan (X2) dan Risiko Keuangan (X1) sebagai variabel eksogen.
Statistik
Deskriptif Variabel Risiko Keuangan, Pertumbuhan Penjualan, Profitabilitas dan
Nilai
Perusahaan
Diketahui bahwa selama periode 2010 sd 2012 sebagai berikut : risiko keuangan
memiliki mean sebesar 0,00028 per tahun dan standar deviasi 0.00069,
pertumbuhan penjualan memiliki mean sebesar 0,20611 per tahun dan standar
deviasi 0,41922, profitabilitas memiliki mean sebesar 5,17442 per tahun dan
standar deviasi 5,49103 dan nilai perusahaan memiliki mean sebesar 1.49365 per
tahun dan standar deviasi 1.00344.
Pemeriksaan
Asumsi Linearitas pada Path analysis
Pemeriksaan Asumsi
Linearitas pada Path analysis dilakukan sebagai berikut:
a) Pengujian asumsi
linearitas hubungan antar variabel metode Curve Fit
b) Model bersifat
rekursif yaitu sistem aliran causal ke satu arah.
c) Variabel-variabel
endogen, eksogen maupun intervening dalam data rasio.
d)
Instrument pengukuran
valid dan reliable, data dari www.idx.co.id
dan Indonesian
Capital
Market Directory (ICMD) tahun
2010 – 2012.
e) Model telah dianalisis
berdasarkan teori dan konsep yang relevan
Hasil
Pengujian Asumsi Linearitas
Variabel Bebas Variabel
Terikat Hasil uji Keterangan
( <0
.002="" .010="" .315="" .943="" keuangan="" linier="" model="" nilai=""
o:p="" penjualan="" pertumbuhan="" perusahaan="" profitabilitas=""
risiko="" tidak="">
Perusahaan(Y) .001 Model
linier Sumber: Data diolah
Hasil
Pengujian Hipotesis
Total Keterangan
X1X3 0,469 0,000 - 0,469
X2X3 0,409 0,001 - 0,409
X1 X3Y −0,250 0,0910, 469x0,591 = 0,277 -0,250+0,277 =0,027 tidak
X2 X3 Y −0,097 0,4950,409x0,591 = 0,242-0,097+0,242=0,145 tak X3 Y 0,591 0,000 - 0,591
Hasil
Pengujian Hipotesis
Keterangan:
X1 = Risiko keuangan
X2 = Pertumbuhan
penjualan
X3 = Profitabiltias
Y = Nilai Perusahaan
Pengaruh tak langsung
X1àY = b1 x b5
Pengaruh tak langsung
X2àY = b2 x b5
Pengaruh Total =
Pengaruh langsung + Pengaruh tak langsung
Berdasarkan Tabel 3,
dapat dibuat persamaan regresi untuk struktur 1 dan struktur 2 sebagai berikut:
X3 = 0,469 X1 + 0,409 X2
+ e1; = 0,343 makae 1 0,343 1
Y = -0,250X1–0,097X2+0,591X3+e2,=
0,250 maka Hasil perhitungan-perhitungan diatas memberikan hasil pengujian
hipotesis
Berdasarkan
hasil pengujian hipotesis secara statistik pada Tabel 3 dan Gambar 2, maka
didapatkan sebagai
berikut: 1) Risiko keuangan (X1) berpengaruh positif pada Profitabilitas (X3).
Hasil analisis diperoleh koefisien jalur sebesar 0,469 dengan p= 0,000, sehingga
dikatakan bahwa semakin bertambahRisiko keuangan (X1) maka Profitabilitas (X3)
semakin meningkat. 2) Pertumbuhan penjualan (X2) berpengaruh positif pada
Profitabilitas (X3). Hasil analisis diperoleh koefisien jalur sebesar 0,409
dengan p= 0,001 sehingga diartikan bahwa semakin bertambahpertumbuhan penjualan
(X2) maka Profitabilitas (X3) semakin meningkat.
3) Profitabilitas (X3)
berpengaruh positif pada Nilai Perusahaan (Y). Hasil analisis diperoleh
koefisien jalur sebesar
0,591 dengan p= 0,000 sehingga diartikan bahwa semakin tingggi
Profitabilitas (X3) maka
Nilai Perusahaan (Y) semakin tinggi. 4) Risiko keuangan (X1) berpengaruh negatif
tidak pada Nilai Perusahaan (Y). Hasil analisis diperoleh koefisien jalur
sebesar -0,250 dengan p= 0,091 sehingga diartikan bahwa semakin tingggi risiko
keuangan (X1) maka semakin rendah nilai perusahaan(Y), atau semakin rendah risiko
keuangan (X1) maka semakin tinggi nilai perusahaan (Y). Tetapi karena tingkat
si (p) > 0,05 maka perubahan risiko keuangan (X1) tidak akan berpengaruh langsung
secara menjadikan nilai perusahaan (Y) semakin rendah atau semakin tinggi. 5)
Pertumbuhan penjualan(X2) berpengaruh negatif tidak pada Nilai Perusahaan (Y).
Hasil analisis diperoleh koefisien jalur sebesar -0,097 dengan p = 0,495 sehingga diartikan bahwa semakin
tingggi Pertumbuhan penjualan (X2)maka nilai perusahaan (Y) semakin rendah atau
sebaliknya semakin rendah pertumbuhan penjualan (X2) semakin tinggi nilai perusahaan(Y).
Tetapi karena tingkat si sangat jauh dari batas validitas yaitu (p=0,495)
>> p sig =0,05), maka perubahan pertumbuhan penjualan (X2) tidak akan
berpengaruh langsung secara menjadikan nilai perusahaan (Y) semakin rendah atau
semakin tinggi.
Pemeriksaan
Validitas Model
Pemeriksaan model
penelitian mempergunakan Koefisien Determinasi Total, yang menunjukkan total
keragaman data yang dapat dijelaskan oleh model diukur : R2m =
1-P2e1P2 …P2 dimana Pe1 = e 0,8106 1 danPe2 = e 0,866 2 R2m = 1- = 1 - 0,49275 =
0,50725 = 51% Berdasarkan koefisien determinasi total, diperoleh bahwa model
dapat menjelaskan informasi yang terkandung di dalam data sebesar 51 %., sedangkan
49 % dijelaskan oleh variabel lain (yang belum terdapat di dalam model ) dan
error.
Pengujian
Kesesuaian Model (Goodness of Fit Model)
Uji kesesuaian model (goodness
of fit test) untuk menguji apakah model yang diusulkan memiliki kesesuaian
(fit) dengan data Shumacker dan Lomax (1996) serta Riduwan dan Engkos
(2008) menyatakan bahwa dalam analisis jalur suatu model yang diiusulkan
dikatakan fit dengan data apabila matriks korelasi sampel tidak jauh
berbeda dengan matriks korelasi estimasi (reproduced correlation matrix).
Uji statistik kesesuaian model koefisien 1-M 1 R2
Keterangan :
R2 m= 1 –(1-R2 1)(1-R22),
dan M = R2m setelah dilakukan triming.
Apabila Q=1
mengindikasikan model fit sempurna. Jika Q < 1, untuk menentukan fit
tidaknya model dengan statistik Whitung = -(N-d)Ln Q. Keterangan:N = ukuran
sampel, d = banyaknya jalur yang tak (df) Koefisien determinasi multiple untuk
diagram jalur tersebut sebagai berikut:
R2 1 = 0,343, R22 =
0,250, maka R2m = 1 – ( 1 – ) =0,50725 R21 = 0,343, R22triming = 0,203,
Maka M = 1 – ( 1 – 0,343
) = 0,476371 Berdasarkan data diatas, besarnya nilai Q adalah:
0,941028 1 0,5236290,
492751 0,4763711 0,507251-M1 R2
Untuk nilai Q < 1,
menentukan fit model dengan statistik W dan Chi square:
a) Hipotesis nol (H0)
menyatakan tidak adaperbedaan matriks korelasi sampel dengan matriks korelasi
estimasi. (Whitung< Chi Square ) b) Hipotesis satu (H1) menyatakan ada
perbedaan matriks korelasi sampel dengan matriks korelasi estimasi. (H0 ditolak
karena Whitung> Chi Square) Whitung = -(N-d)Ln Q= -(52-2)Ln Q =-(50Ln0,941028)
= 3,039 kemudian dari tabelChi square=5,991 (ada 2 jalur tidak maka dk
=2, =0,05),. Karena Nilai
Whitung(=3,0391)fit
dengan data karena matriks korelasi sampel tidak jauh berbeda dengan
matriks korelasi estimasi (reproduced correlation matrix).
Penelitian ini dilakukan
pada perusahaan property yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Data sekunder berasal
dari www,idx.co.id dan Indonesian Capital Market Directory(ICMD).
Populasi dari penelitian
ini adalah perusahaan property yang mempublikasikan laporan keuangannya secara
lengkap sesuai definisi variabel-variabel penelitian periode 2010–2012,
jumlahnya sebanyak 26 perusahaan. Pengambilan sampel dilakukan secara sensus yaitu
mengambil seluruh populasi yang ada untuk diteliti. Definisi operasional
variabel dalam penelitian ini sebagai berikut :
Variabel
eksogen
1) Risiko Keuangan ( X1
)
Risiko Keuangan
diproksikan dengan perubahan EPS dibagi dengan perubahan pada EBIT dari
laporan keuangan tahun 2010 – 2012. Variabel ini merujuk pada
penelitian yang dilakukan oleh Prasad et al(1997) dan Sudarma
(2004). Risiko Keuangan dirumuskan sebagai berikut:
X1 = dalam satuan rasio
……………………….(1)
2) Pertumbuhan Penjualan
( X2 ) Pertumbuhan Penjualan diproksikan dengan menghitung proporsi kenaikan
atau penurunan penjualan dari laporan keuangan tahun 2010 – 2012.
Variabel ini merujuk penelitian oleh Chathoch (2003), Tian Pao et al (2003),
Eldomiaty ( 2003), Bunkanwanicha et al ( 2003). Pertumbuhan Penjualan
dirumuskan sebagai berikut :
X2 = dalam satuan rasio
…………………..(2)
Variabel
Intervening
3) Profitabilitas
Perusahaan ( X3 ) Kinerja Keuangan diproksikan dengan ROA (return on
Assets). ROA diambil langsung dari laporan keuangan dari tahun 2010-2012. Variabel
ini merujuk pada penelitian oleh Booth et al, (2000), Sugihen (2003),
Tien Pao et al (2003) dan Buncanwanicha et al, ( 2003). Profitabilitas
dirumuskan sebagai berikut :
X3 = ROA = dalam satuanrasio
..................………………………….(3)
Variabel
Endogen
4) Nilai Perusahaan ( Y
) Menurut Brighmam & Houston (2001) , analisis rasio dalam penilaian market
value, dapat dilakukan dengan pricebook value ratio(PBV), dirumuskan
sebagai berikut: PBV = , dimana = harga pasar saham, BVS (book value
per share) = nilai buku per lembar saham. Nilai PBV diambila langsung dari Indonesian
Capital Market Directory (ICMD) Nilai Perusahaan dirumuskan : Y = PBV
dalam satuan rasio ………..(4)
Teknik
Analisa Data
Penelitian ini
menggunakan path analysis mengingat adanya hubungan kausal kompleks dan
berjenjang (Hair et al, 2006).Pengaruh kausal antar variabel
terdiri atas tiga yaitu : pengaruh langsung, pengaruh tidak langsung dan
pengaruh total (Ferdinand,2002:179) dan Analisa path dalam 5 tahap
(Solimun ,2002).
HASIL
PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Kerangka
Konseptual Pengaruh Risiko Keuangan dan Pertumbuhan Penjualan pada
Profitabilitas
dan Nilai Perusahaan Property di BEI
Berdasarkan model
penelitian diatas dapat dirumuskan persamaan model struktural sebagai berikut: X3=
b1X1+b2X2 +e1 dan Y= b3X1+b4X2+b5 X3+e2.
Nilai Perusahaan (Y)
sebagai variabel endogen, Profitabilitas (X3) sebagai variabel intervening yang
Pertumbuhan Penjualan (X2) dan Risiko Keuangan (X1) sebagai variabel
eksogen. Diketahui bahwa selama periode
2010 sd 2012 sebagai berikut: risiko keuangan memiliki mean sebesar 0,00028 per
tahun dan standar deviasi 0.00069, pertumbuhan penjualan memiliki mean sebesar
0,20611 per tahun dan standar deviasi 0,41922, profitabilitas memiliki mean
sebesar 5,17442 per tahun dan standar deviasi 5,49103 dan nilai perusahaan
memiliki mean sebesar 1.49365 per tahun dan standar deviasi 1.00344
Pemeriksaan
Asumsi Linearitas pada Path analysis
Pemeriksaan Asumsi
Linearitas pada Path analysis dilakukan sebagai berikut:
a) Pengujian asumsi
linearitas hubungan antar variabel metode Curve Fit
b) Model bersifat
rekursif yaitu sistem aliran causal ke satu arah.
c) Variabel-variabel
endogen, eksogen maupun intervening dalam data rasio.
d)
Instrument pengukuran
valid dan reliable, data dariwww.idx.co.iddan Indonesian
Capital
Market Directory (ICMD) tahun
2010 – 2012.
e) Model telah dianalisis
berdasarkan teori dan konsep yang relevan
Hasil
Pengujian Asumsi Linearitas
Variabel Bebas Variabel
Terikat Hasil uji Keterangan
( <0 o:p="">
Risiko Keuangan(X1)
Profitabilitas(X3) .002 Model linier Pertumbuhan Penjualan(X2) Profitabilitas(X3)
.010 Model linier Risiko Keuangan(X1 ) Nilai Perusahaan(Y) .943 Model linier
tidak Pertumbuhan Penjualan(X2) Nilai Perusahaan(Y) .315 Model linier tidak Profitabilitas
(X3) Nilai Perusahaan(Y) .001 Model linier
Hasil
Pengujian Hipotesis
Pengaruh Variabel
Pengaruh Langsung Sig Pengaruh Tidak Langsung (Melalui Profitabilitas) Pengaruh
Total Keterangan
X1X3 0,469 0,000 - 0,469
X2X3 0,409 0,001 - 0,409
X1 X3Y −0,250 0,0910,469x0,591 = 0,277-0,250+0,277=0,027 tidak X2 X3 Y −0,097 0,495 0,409x0,591 = 0,242-0,097+0,242 =0,145 tak X3 Y 0,591 0,000 - 0,59
Hasil
Pengujian Hipotesis
Keterangan:
X1 = Risiko keuangan
X2 = Pertumbuhan
penjualan
X3 = Profitabiltias
Y = Nilai Perusahaan
Pengaruh tak langsung
X1àY = b1 x b5
Pengaruh tak langsung
X2àY = b2 x b5
Pengaruh Total =
Pengaruh langsung + Pengaruh tak langsung
Berdasarkan Tabel 3,
dapat dibuat persamaan regresi untuk struktur 1 dan struktur 2 sebagai berikut:
X3 = 0,469 X1 + 0,409 X2 + e1; = 0,343 maka 1 0,343 1 0,8106 1 Y = -0,250X1 0,097X2+0,591X3+e2,=
0,250 maka Hasil perhitungan-perhitungan diatas memberikan hasil pengujian
hipotesis sesuai model pada 0,469(s) 0,409(s) -0,250(ns) -0,097(ns) 0,591(s)
e2=0,866 e1=0,8106
RISIKO KEUANGAN (X1)
PERTUMBUHAN PENJUALAN (X2) PROFITABILITAS (X3)
NILAI PERUSAHAAN (Y)
1) Risiko keuangan (X1)
berpengaruh positif pada Profitabilitas (X3). Hasil analisis diperoleh
koefisien jalur sebesar
0,469 dengan p= 0,000, sehingga dikatakan bahwa semakin bertambahRisiko
keuangan (X1) maka Profitabilitas (X3) semakin meningkat. 2) Pertumbuhan
penjualan (X2) berpengaruh positif pada Profitabilitas (X3). Hasil analisis diperoleh
koefisien jalur sebesar 0,409 dengan p= 0,001 sehingga diartikan bahwa semakin bertambahpertumbuhan
penjualan (X2) maka Profitabilitas (X3) semakin meningkat. 3) Profitabilitas
(X3) berpengaruh positif pada Nilai Perusahaan (Y). Hasil analisis diperoleh koefisien
jalur sebesar 0,591 dengan p= 0,000 sehingga diartikan bahwa semakin tingggi Profitabilitas
(X3) maka Nilai Perusahaan (Y) semakin tinggi. 4) Risiko keuangan (X1)
berpengaruh negatif tidak pada Nilai Perusahaan (Y). Hasil analisis diperoleh
koefisien jalur sebesar -0,250 dengan p= 0,091 sehingga diartikan bahwa semakin
tingggi risiko keuangan (X1) maka semakin rendah nilai perusahaan(Y), atau
semakin rendah risiko keuangan (X1) maka semakin tinggi nilai perusahaan (Y).
Tetapi karena tingkat si (p) > 0,05 maka perubahan risiko keuangan (X1) tidak
akan berpengaruh langsung secara menjadikan nilai perusahaan (Y) semakin rendah
atau semakin tinggi. 5) Pertumbuhan penjualan(X2) berpengaruh negatif tidak pada
Nilai Perusahaan (Y). Hasil analisis diperoleh koefisien jalur sebesar -0,097 dengan
p= 0,495 sehingga diartikan bahwa semakin tingggi Pertumbuhan penjualan (X2)maka
nilai perusahaan (Y) semakin rendah atau sebaliknya semakin rendah pertumbuhan penjualan
(X2) semakin tinggi nilai perusahaan(Y). Tetapi karena tingkat si sangat jauh
dari batas validitas yaitu (p=0,495) >> p sig =0,05), maka perubahan
pertumbuhan penjualan (X2) tidak akan berpengaruh langsung secara menjadikan
nilai perusahaan (Y) semakin rendah atau semakin tinggi.
Pemeriksaan
Validitas Model
Pemeriksaan model
penelitian mempergunakan Koefisien Determinasi Total, yang menunjukkan total
keragaman data yang dapat dijelaskan oleh model diukur :
R2m = 1-P2e1P2 …P2
Dimana Pe1 = e 0,8106 1 danPe2
= e 0,866 2 R2m = 1- = 1 - 0,49275
= 0,50725 = 51% Berdasarkan koefisien determinasi total, diperoleh bahwa model
dapat menjelaskan informasi yang terkandung di dalam data sebesar 51 %.,
sedangkan 49 % dijelaskan oleh variabel lain (yang belum terdapat di dalam
model ) dan error.
Pengujian
Kesesuaian Model (Goodness of Fit Model)
Uji kesesuaian model (goodness
of fit test) untuk menguji apakah model yang diusulkan memiliki kesesuaian
(fit) dengan data Shumacker dan Lomax (1996) serta Riduwan dan Engkos
(2008) menyatakan bahwa dalam analisis jalur suatu model yang diiusulkan
dikatakan fit dengan data apabila matriks korelasi sampel tidak jauh
berbeda dengan matriks korelasi estimasi (reproduced correlation matrix).
Uji statistik kesesuaian model koefisien 1-M 1 R2
Keterangan :
R2 m= 1 –(1-R21)(1-R22),
dan M = R2m setelah dilakukan triming.
Apabila Q=1
mengindikasikan model fit sempurna. Jika Q < 1, untuk menentukan fit
tidaknya model dengan statistik Whitung = -(N-d)Ln Q. Keterangan:N = ukuran
sampel, d = banyaknya jalur yang tak (df) Koefisien determinasi multiple untuk
diagram jalur tersebut sebagai berikut:
R21 = 0,343, R22 =
0,250, maka R2m = 1 – ( 1 – )=0,50725R21 = 0,343, R22triming = 0,203, maka M =
1 – ( 1 – 0,343 ) = 0,476371
Pembahasan
Penelitian
Pengaruh
Risiko Keuangan pada Profitabilitas
Penelitian ini menemukan
bahwa risiko keuangan berpengaruh positif pada pofitabilitas sehingga dengan
bertambahnya risiko keuangan pada perusahaan property maka profitabiltas
perusahaan juga akan
meningkat. Makin besar risiko keuangan yang dihadapi dalam menjalankan bisnis property
maka peluang mendapatkan keuntungan bagi perusahaan tersebut juga semakin
tinggi (high risk high return ). Semakin baik manajemen perusahaan
menangani risiko keuangan sebagai akibat dilakukannya operasi perusahaan, baik
itu risiko bisnis maupun risiko hutang yang harus digunakan oleh perusahaan,
maka akan semakin produktif dalam melakukan pengelolaan financial untuk
meningkatkan laba sehingga meningkatkan profitabilitas yang merupakan indikator
keberhasilan operasi perusahaan.
Hal ini berlawanan
dengan penelitian sebelumnya oleh Booth et al (2000) dan juga penelitian
oleh Chen (2003). Dimana pada hipotesanya menyatakan risiko keuangan
berpengaruh negatif pada profitabilitas perusahaan, dengan argumentasi bahwa perusahaan
yang memiliki risiko keuangan meningkat akan mengalami kesulitan dalam
mendapatkan dana eksternal, sehingga menurunkan profitabilitas.
Pengaruh
Pertumbuhan Penjualan pada Profitabilitas
Penelitian ini menemukan
bahwa pertumbuhan penjualan berpengaruh positif pada profitabilitas. Hal ini
berarti bahwa meningkatnya pertumbuhan
penjualan perusahaan property
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia mampu meningkatkan
pendapatan perusahaan
sehingga meningkatkan laba dan akan meningkatkan profitabilitas.
Hasil penelitian ini
mendukung penelitian sebelumnya oleh Sugihen (2003) dan Chandra(2007)
yang secara general meneliti
untuk semua perusahaan go public dengan temuan pertumbuhan penjualan berpengaruh
positif pada kinerja keuangan
Pengaruh
Risiko Keuangan pada Nilai Perusahaan
Penelitian ini menemukan
risiko keuangan berpengaruh negatif tidak pada nilai perusahaan,
hal ini berarti
meningkatnya risiko keuangan tidak mampu secara nyata menurunkan nilai
perusahan property. Temuan ini menunjukkan bahwa investor yang ingin berinvestasi
di saham perusahaan property menghindari risiko keuangan. Kondisi ini juga
menunjukkan bahwa investor pada umumnya memiliki risk over ( menghindari
risiko ) berarti investor dalam melakukanan investasi menginginkan return yang
lebih besar dari risiko keuangan yang
harus ditanggung. Temuan
penelitian ini sesuai dengan penelitian Rayan Kuben (2008), Sudarma (2004) dan
Chandra (2007), ditemukan bahwa risiko keuangan
berpengaruh negatif pada
nilai perusahaan, karena pertimbangan cost of debt dari pemakaian hutang
oleh perusahaan sehingga menurunkan profitabilitas yang akan menurunkan nilai
perusahaan
Pengaruh
Pertumbuhan Penjualan pada Nilai Perusahaan
Penelitian ini menemukan
bahwa pertumbuhan penjualan memiliki pengaruh langsung negatif tidak pada nilai
perusahaan.Berarti meningkatkannya penjualan tidak mampu meningkatkan nilai perusahaan
tetapi sebaliknya menurunkan nilai perusahaan,hal ini menunjukkan bahwa
investor tidak melihat pertumbuhan penjualan dalam berinvestasi saham dalam
perusahaan property di Bursa Efek Indonesia, karena pertumbuhan penjualan
belum final merupakan pendapatan bersih perusahaan karena pertumbuhan masih
dikurangi biaya operasi sehingga investor tidak tertarik dengan melihat
pertumbuhan penjualan. Temuan penelitian ini tidak mendukung temuan penelitian
oleh Sriwardany(2006) dan Cheng et al (2010),ditemukan
bahwa pertumbuhan
perusahaan mempunyai pengaruh positif pada nilai perusahaan.
Temuanl penelitian ini
mendukung penelitian yang dilakukan oleh Safrida, Eli (2008), ditemukan Jurnal
Buletin Studi Ekonomi, Vol. 20 164 No. 2, Agustus 2015 Bathala
(1997),Kabajeh et al(2012),Hatta et al (2012),Thim et al (2012),Nirmala
et al(2012) dan Aras and Yilmaz (2008) menyatakan profitabilitas perusahaan
berpengaruh positif pada nilai perusahaan.
Implikasi
Penelitian
Penelitian ini menemukan
risiko dan pertumbuhan penjualan berpengaruh positif pada profitabilitas. Hal
ini menunjukkan bahwa perusahaan propertyharus mampu mengelola risiko
keuangan dan
meningkatkan volume penjualan dalam meningkatkan profitabilitas. Penelitian ini
menemukan profitabilitas berpengaruh positif pada nilai perusahaan. Bagi investor
yang ingin melakukan investasi dalam perusahaan property agar
memperhatikan profitabilitas
perusahaan sehingga
investasi akan mendapatkan return yang diharapkan. Implikasi hasil
penelitian dapat dilihat pada gambar 3. bahwa pertumbuhan perusahaan
berpengaruh negatif
tidak pada nilai perusahaan.
Pengaruh
Profitabilitas pada Nilai Perusahaan
Penelitian ini menemukan
bahwa profitabilitas berpengaruh positif pada nilai perusahaan. Meningkatnya
profitabilitas mengundang investor untuk melalkukan investasi saham di
perusahaan property. Secara fundamental profitabilitas perusahaan meningkat
akan dapat meningkatkan nilai perusahaan, karena perusahaan yang memiliki profitabilitas
yang baik akan menjadi tujuan dari para investor di pasar modal untuk
berinvestasi saham. Makin banyak investor berminat pada suatu saham perusahaan
maka harga saham perusahaan tersebut akan naik. Dan harga saham naik berdampak pada
nilai perusahaan juga akan naik.
SIMPULAN
DAN SARAN
Simpulan
Berdasarkan pembahasan
diatas dapat diambil beberapa simpulan. Pertama, risiko keuangan
berpengaruh positif pada
profitabilitas perusahaan. Kedua, pertumbuhan penjualan berpengaruh positif pada
profitabilitas. Ketiga, risiko keuangan berpengaruh negatif tidak pada nilai
perusahaan. Keempat, pertumbuhan penjualan berpengaruh negatif tidak pada nilai
perusahaan. Kelima, profitabilitas berpengaruh positif pada nilai perusahaan.
Saran
Berdasarkan pembahasan
diatas ada beberapa saran yang bisa penulis sampaikan. Untuk penelitian selanjutnya
penelitian ini dapat dijadikan sumber ide bagi pengembangan penelitian di masa
yang akan datang. Untuk pengembangan penelitian ini I Dewa Ketut Alit
Dramawan, Pengaruh Risiko Keuangan dan Pertumbuhan disarankan kepada
peneliti berikutnya untuk
menggunakan proksi lain
sebagai ukuran variabel risiko keuangan, pertumbuhan penjualan,
profitabilitas dan nilai
perusahaan. Untuk investor, berdasarkan temuan hasil penelitian ini, diharapkan
bagi investor khususnya pada saham perusahaan property untuk memperhatikan
profitabilitas. Untuk emiten , bagi manajemen perusahaan untuk mampu mengelola
risiko dan meningkatkan volum penjualan karena penelitian menemukan risiko
keuangan dan pertumbuhan penjualan berpengaruh positif pada profitabilitas.
REFERENSI
Aras, Guler and Mustafa
Kemal Yilmaz. 2008.
Price-Earnings Ratio,
Dividen Yield, And Market-To-Book Ratio To Predict Return On
Stock Market: Evidence
From The Emerging Markets. Journal of Global Business and
Technology,
Volume. 4, Number 1, pp.18-30
Booth, Laurence, Varouj
Aivazian, Asli Demirguc Kunt & Vojislav Maksimovic, 2001, Capital
Structure in Developing Countries,
The journal of finance Vol 56 no 1, Feb 2001.
Brigham, Eugene F dan J
Houston. 2001.
Manajemen
Keuangan. Penerjemah : Herman Wibowo.
Edisi kedelapan. Buku II. Jakarta.
Erlangga
Bunkan wanicha, Pramuan,
Jyoti Gupta,Rofikoh Rokhim. 2003, Debt and Entrenchment :
Evidence from Thailand
and Indonesia, ROSESCNRS Maison des Sciences
Economiques, University Paris, September 2003 Chathoth, Prakash K.
2002, Coalignment
Between Environment
Risk, Corporate Strategy, Capital Structure, and Firm Performance: An
Empirical Investigation
of Restaurant Firms,
Dissertation
to the Faculty of the Virginia Polytechnic Institute and State University Chen, Jean J. 2003, Institutional Effects Upon Firm’
Capital Structure – Evidence From Chinese
Listed Companies, 2003 FMA
European Conference. Chen, Shun-Yu., Liu-Ju Chen. 2011. Capital Structure
Determinants : An Empirical Study in Taiwan. African Journal of
Business
Management
Vol. 5 (27). pp.
10974-10983. Eldomiaty, Tarek I. 2003, Dynamics of Firm’s
Market Value, Capital
Structure and Systematic Risk,The 3rd International Conference of
Economics
and Management ‘Financial Management Trends 2003’, Kaunas University
of Technology –
Lithuania and Kaliningrad State Technical University
Engkos Achmad Kuncoro
dan Riduwan. 2007. Cara Menggunakan Dan Memaknai Analisis Jalur (Path
Analysis).Bandung. ALFABETA.
Ferdinand, A..2002. Structural
Equation Modeling dalam Penelitian Manajemen . Edisi ke 2.
Semarang. BP UNDIP.
Hair,A, Tatham dan
Black. 2006. Multivariate Data Analysis, Sixth Edition, Prentice Hall,
New Jersey
Hatta, Atika Jauharia,
Bambang Sugeng Dwiyanto. 2012. The Company Fundamental Factors And Systematic
Risk In Increasing Stock Price. Journal of Economics, Business, and
Accountancy
Ventura Volume 15, No. 2, August
2012, pages 245 – 256
Horne,V. 2005.
Prinsip=prinsip Manajemen Keuangan. Edisi 9 Jilid 1. Jakarta.
Salemba Empat
Husnan,S. 2005. Teori
Portofolio dan Analisis Sekuritas. Edisi Keempat. Yogyakarta.
UPPSTIM YKPN
Kaaro, Hermeindito.2003.,
Simultaneous Analysis of Corporate Investment, Dividend, and
Finance: Empirical
Evidence Under High Uncertainty, Journal of Accounting,
Management,
and Economics Research (JAMER), Vol. 3(1), pp. 1-17,
Kusumajaya, D.K.O.
2011.Pengaruh Struktur Modal dan Pertumbuhan Perusahaan pada
Profitabilitas dan Nilai
Perusahaan pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek
Indonesia, Tesis,
Fakultas Ekonomi Universitas Udayana.
Majed Abdel Majid
Kabajeh, Said Mukhled Ahmed AL Nu’aimat, Firas Naim Dahmash. 2012. The Relationship
between the ROA, ROE and ROI Ratios with Jordanian Insurance Public
Companies Market Share
Prices. International Journal of Humanities and Social Science Vol.
2
No. 11; June 2012
Nirmala, P. S. P. S.
Sanju, M. Ramachandran. 2011. Determinants of Share Prices in India. Journal
of Emerging Trends in Economics and Management Sciences; Vol. 2,
No. 2.pp 124-
130
Placido M. Menaje, Jr.
2012. Impact of Selected Financial Variables on Share Price of Publicly
Jurnal
Buletin Studi Ekonomi, Vol. 20 166 No.
2, Agustus 2015
Listed Firms in the
Philippines. American International Journal of Contemporary Research Vol. 2
No. 9; September 2012
Ramezani, Cyrus A;Soenen,
Luc;Jung, Alan. 2002. Growth, corporate profitability, and value
creation, Financial
Analysts Journal; Nov/Dec 2002; 58, 6; ProQuest
Safrida, Eli. 2008.
Pengaruh Struktur Modal dan Pertumbuhan Perusahaan pada Nilai
Perusahaan Manufaktur di
Bursa Efek Jakarta.
Tesis.www.google.com
Sartono, R.A. 2001. Manajemen
Keuangan Teori dan Aplikasi . Edisi 4. Yogyakarta. BPFE-UGM
Solimun. 2002, Structural
Equation Modeling, Lisrel dan Amos, Makalah Diklat, Program
Pascasarjana Universitas
Brawijaya, Malang
Sonia Machfiro and Eko
Ganis Sukoharsono. 2012. The Effect Of Financial Variables On The
Company’s
Value (Study on Food and Beverage Companies that are listed on Indonesia Stock
Exchange
Period 2008-2011).http://
jimfeb.ub.ac.id/index.php/jimfeb/article/
download/177/140
Sriwardany,2006,
Pengaruh Pertumbuhan Perusahaan pada Kebijaksanaan Struktur
Modal dan Dampaknya pada
Perubahan Harga Saham pada Perusahaan Manufaktur, Tesis.
www.google.com
Sudarma, Made. 2004,
Pengaruh Struktur Kepemilikan Saham, Faktor Intern dan Faktor
Ekstern Pada Struktur
Modal dan Nilai Perusahaan (Studi pada Industri yang Go-Public
di Bursa Efek Jakarta), Disertasi
Program Pascasarjana Universitas Brawijaya, Malang
Sugihen, Syafruddin
Ginting. 2003, Pengaruh Struktur Modal Pada Produktivitas Aktiva dan
Kinerja Keuangan serta
Nilai Perusahaan Industri Manufaktur Terbuka di Indonesia,
Disertasi
Program Pascasarjana
Universitas Airlangga, Surabaya.
Suranta, Eddy dan Pratana
Puspita Merdistusi. 2004, Tobin’s Q, Agency Problems dan Kinerja
Perusahaan, Makalah
Simposium Nasional Akutansi VII, Bali , 2-3 Desember
Syed. Atif Ali, Amir.
Razi. 2012. Impact of Companies Internal Variables on Stock Prices:
A Case Study of Major
Industries of Pakistan. International Conference on Education, Applied
Sciences
and Management (ICEASM’2012)
December 26-27, 2012 Dubai (UAE)
Teddy Chandra. 2007. Pengaruh
Environment Risk, Corporate Strategy dan Struktur Modal pada Produktivitas
Aktiva, Kinerja Keuangan dan Nilai Perusahaan pada perusahaan Go Public
di Bursa Efek Jakarta, Disertasi,
Fakultas ekonomi Universitas Brawijaya Malang.
Tien Pao, Hsiao, Bohdan
Pikas, & Tenpao Lee. 2003, The Determinants of Capital Structure Choice using
Linier Models : High Technology Vs.Traditional Corporations, Journal of
Academy
of Business and Economics,
January 2003
Ulupui, I.G.K.A.2007.
Analisis Pengaruh Rasio Likuiditas, Leverage, Aktivitas dan Profitabilitas pada
Return Saham pada Perusahaan Makanan dan Minuman kategori Barang Konsumsi di
Bursa Efek Jakarta. Jurnal Akuntansi dan Bisnis. Vol 2. No.1, Januari .
88- 102
Weston, J.F dan T.
Copeland. 1997. Manajemen Keuangan. Jilid 2 Edisi 9. Binarupa Aksara
Wiagustini.2010. Dasar-dasar
Manajemen Keuangan. Cetakan Pertama. Denpasar. Udayana University
Press.
Wiksuana, Wiagustini,
Panji I.B.. 2001. Buku Ajar Manajemen Keuangan. Denpasar. UPT Penerbit
Universitas Udayana
William C. House, Michael
E. Benefield, University of Arkansas.1995. The Impact of Sales and Income Growth
on Profitability and Market Value Measures in Actual and Simulated
Industries, Developments
In Business Simulation & Experiential Exercises, Volume
22,56
Yuniningsih. 2002. Interdepedensi
antara Kebijakan Deviden Payout Ratio, Financial Leverage dan Investasi pada
Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Jakarta. Jurnal Bisnis dan Ekonomi,
9(2). 164-182
I Dewa Ketut Alit Dramawan, Pengaruh Risiko Keuangan
dan Pertumbuhan... 167.