Kamis, 13 Juli 2017

“Manajemen Risiko Keuangan”
Disusun Oleh:
1.       Deasy Paramitha               (22213080)
2.       Indah Lukita                      (24213358)
3.       Muh. Prayogo Pambudi     (26213065)
4.       Yeni Nur Indah Sari           (29213423)
UNIVERSITAS GUNADARMA
FAKULTAS EKONOMI


Manajemen Risiko Keuangan
1.         Pengertian Manajemen Risio Keuangan
            Pada era globalisasi terjadi persaingan pada perusahaan, apabila tidak mampu mengelola manajemen risiko keuangan secara baik maka perusahaan dapat  mengalami kerugian secara finansial. Manajemen risiko keuangan adalah suatu pendekatan terstruktur dalam mengelola ketidakpastian yang berkaitan dengan ancaman. Adapun strategi yang dapat diambil adalah dengan memindahkan risiko kepada pihak lain, menghindari risiko, mengurangi efek negatif dari risiko, dan menampung sebagian atau semua konsekuensi risiko tertentu. Objek dari manajemen risiko adalah untuk mencapai keseimbangan antara pengurangan risiko dan biaya, sehingga standar yang digunakan tepat untuk menilai kinerja aktual.
1.2       Tujuan Manajemen Risiko Keuangan
Tujuan utama manajemen risiko keuangan adalah meminimalkan potensi kerugian yang timbul dari perubahan tak terduga dalam harga mata uang, kredit, komoditas, dan ekuitas. Hal yang perlu dipertimbangkan akuntan manajemen dalam mempertimbangkan risiko lain yang mungkin timbul antara lain:
1. Risiko likuiditas : risiko yang timbul karena tidak semua produk  manajemen risiko keuangan dapat diperdagangkan secara bebas.
2. Diskontinuitas pasar : mengacu pada risiko bahwa pasar tidak selalu menimbulkan perubahan harga secara bertahap.
3. Risiko kredit : risiko yang memungkinkan pihak lawan tidak dapat memenuhi kewajibannya.
4.  Risiko regulasi : risiko yang timbul karena pihak otoritas publik melarang penggunaan suatu produk keuangan untuk tujuan tertentu.
5. Risiko pajak : risiko yang terjadi saat tidak memperoleh perlakuan pajak yang diinginkan
6. Risiko akuntansi : risiko ketika suatu transaksi lindung nilai tidak dapat dicatat sebagai bagian dari transaksi yang hendak dilindung nilai.
1.3       Kegunaan Manajemen Risiko Keuangan
 1.      Pertumbuhan jasa manajemen risiko yang cepat menunjukkan bahwa manajemen dapat meningkatkan nilai perusahaan dengan mengendalikan risiko keuangan.
   2.      Adanya harapan yang besar dari investor pihak-pihak berkepentingan lainnya agar manajer keuangan mampu mengidentifikasi dan mengelola risiko pasar yang dihadapi secara aktif.
2.         Peranan Akuntansi dalam Manajemen Risiko Keuangan
Akuntansi manajemen membantu mengenali risiko pasar yang mungkin terjadi, mengukur trade-off yang berhubungan dengan strategi alternatif untuk merespon suatu risiko, mengukur peluang suatu perusahaan terhadap risiko-risiko tertentu, memberi penjelasan atas produk-produk pencegahan risiko, dan menilai keefektifan program pencegahan risiko. Adapun peran akuntansi dalam manajemen antara lain:
1.         Menilai/Identifikasi Risiko Pasar
Kerangka dasar yang bermanfaat untuk mengidentifikasi berbagai jenis risiko market yang berpotensi dapat disebut sebagai pemetaan risiko. Kerangka ini diawali dengan adanya pengamatan atas hubungan berbagai risiko pasar terhadap pemicu nilai suatu perusahaan dan pesaingnya. Istilah pemicu nilai mengacu pada kondisi keuangan dan pos-pos kinerja operasi keuangan utama yang mempengaruhi nilai suatu perusahaan. Risiko pasar sendiri mencakup risiko kurs valuta asing dan suku bunga, serta risiko harga komoditas dan ekuitas.
2.         Mengukur Trade-off
Seorang akuntan akan mengukur keuntungan dari pencegahan risiko dan biaya yang dikeluarkan, juga biaya-biaya dan keuntungan terdahulu dengan cara mengamati pergerakan pasar.
3.         Manajemen Risiko di Dunia dengan Nilai Tukar Mengambang
Dalam dunia kurs mengambang, tugas manajemen risiko mencakup:  
-          Mengantisipasi pergerakan kurs.
-          Mengukur risiko kurs valuta asing yang dihadapi perusahaan.
-          Merancang strategi perlindungan yang memadai.
-         Membuat pengendalian manajemen risiko internal.
4.         Meramalkan Perubahan Nilai Tukar (Kurs)
            Dalam mengembangkan program manajemen risiko nilai tukar, manajer keuangan harus memliki informasi mengenai kemungkinan perubahan kurs. Dengan menyadari prospek kurs sebelumnya, manajemen keuangan diharapkan dapat menyusun ukuran-ukuran yang lebih efisien dan efektif. Jika peramalan kurs tidak mungkin atau terlalu mahal untuk dilakukan, maka manajer keuangan dan akuntan harus mengatur masalah-masalah perusahaan mereka sedemikian rupa untuk meminimalkan pengaruh buruk perubahan kurs. Informasi yang sering kali digunakan dalam membuat peramalan kurs berkaitan dengan perubahan dalam faktor-faktor berikut ini:
1.      Perbedaan inflasi;
2.      Kebijakan moneter;
3.      Neraca perdagangan;
4.      Neraca pembayaran;
5.      Cadangan moneter dan kapasitas utang luar negeri;
6.      Anggaran negara;
7.      Kurs forward;
8.      Kurs tidak resmi;
9.      Perilaku mata uang terkait;
10.  Perbedaan suku bunga;
11. Harga opsi ekuitas luar negeri.
5,         Mendefinisikan dan Menghitung Risiko Translasi dan Menghitung Risiko Transaksi.
Potensi terhadap risiko valuta asing timbul apabila perubahan kurs valas juga mengubah nilai aktiva bersih, laba, dan arus kas suatu perusahaan. Pengukuran akuntansi tradisional terhadap potensi risiko valas berpusat pada dua jenis potensi risiko, yaitu translasi dan transaksi.
1.      Potensi risiko translasi : Potensi yang mengukur perubahan kurs valas terhadap nilai ekuivalen mata uang domestik atas aktiva dan kewajiban dalam mata uang asing yang dimiliki oleh perusahaan.
2.      Potensi risiko transaksi : Potensi yang berkaitan dengan keuntungan dan kerugian nilai tukar valuta asing yang timbul dari penyelesaian transaksi dalam mata uang asing dan memiliki dampak langsung terhadap arus kas.
2.1       Strategi Perlindungan Nilai Tukar dan Perlakuan Akuntansi
   1.      Strategi Perlindungan         
 a.      Lindung nilai neraca : mengurangi potensi risiko yang dihadapi perusahaan dalam menyesuaikan tingkatan dan nilai denominasi moneter aktiva dan kewajiban perusahaan.
 b.      Lindung nilai operasional : perlindungan risiko yang berfokus pada variabel-   variabel yang mempengaruhi pendapatan dan beban dalam mata uang asing.
 c.      Lindung nilai struktural : mencakup relokasi tempat manufaktur untuk mengurangi potensi risiko yang dihadapi perusahaan.
   d.      Lindung nilai kontraktural : memberikan fleksibilitas yang lebih besar   kepada para manajer dalam mengelola potensi risiko valuta asing yang dihadapi.
2.       Akuntansi untuk Produk Lindung Nilai
Merupakan kontrak atau instrumen keuangan yang memungkinkan penggunaannya untuk meminimalkan, menghilangkan, atau mengalihkan risiko pasar kepada pihak lain. Produk ini mencakup antara lain:
a. Contract forward valas : perjanjian untuk mengirimkan atau menerima jumlah mata uang tertentu yang dipertukarkan dengan mata uang domestik pada suatu tanggal di masa yang akan datang berdasarkan kurs tetap.
b. Future keuangan : komitmen untuk membeli atau menyerahkan sejumlah mata uang asing pada suatu tanggal tertentu di masa depan dengan harga yang sudah ditentukan.
c.  Opsi mata uang : memberikan hak kepada pembeli untuk membeli atau menjual suatu mata uang dari pihak penjual berdasarkan harga tertentu pada atau sebelum tanggal kadaluarsa yang telah ditentukan.
d.  Swap mata uang : perjanjian pertukaran saat ini dan di masa depan atas dua mata uang yang berbeda berdasarkan kurs yang telah ditetapkan.
3.       Perlakuan Akuntansi
FASB menerbitkan FAS no. 133 yang diklarifikasi melalui FAS 149 pada bulan April 2003 untuk memberikan pendekatan tunggal yang komprehensif atas akuntansi untuk transaksi derivatif dan lindung nilai. Revisi IFRS no. 39 untuk pertama kalinya berisi panduan yang universal terhadap akuntansi untuk derivatif keuangan.
a.       Berspekulasi dalam mata uang asing : perlakuan akuntansi didasarkan pada sifat aktivitas lindung nilai yaitu apakah derivatif melindungi nilai komitmen perusahaan, transaksi yang akan terjadi, investasi bersih pada operasi luar negeri, dan sebagainya.
b.       Pengungkapan : pengungkapan yang diwajibkan oleh FAS 133 dan IAS 39 setidaknya telah menyelesaikan beberapa masalah berikut:
3.1       Tujuan Dan Strategi Manajemen Risiko untuk Melakukan Transaksi Lindung Nilai
a. Deskripsi pos-pos lindung nilai
b. Identifikasi risiko pasar dari pos-pos lindung nilai
c. Deskripsi instrumen lindung nilai
d. Jumlah yang tidak dimasukkan dalam penilaian efektivitas lindung nilai
e. Justifikasi awal bahwa hubungan lindung nilai tersebut akan sangat efektif untuk meminimalkan risiko pasar
f. Penilaian berjalan mengenai efektivitas lindung nilai aktual dari seluruh derivatif yang digunakan selama periode berjalan.
3.2 Riview Jurnal ( Manajemen Risiko Keuangan)
Nama Jurnal                            : Jurnal Buletin Studi  Ekonomi
Volume / Halaman                  : Volume 20 No. 2 / Halaman 158-167
Nama Penulis                          : I Dewa Ketut Alit Dramawan
Judul Jurnal                             : PENGARUH RISIKO KEUANGAN DAN PERTUMBUHAN PENJUALAN PADA PROFITABILITAS DAN NILAI PERUSAHAAN PROPERTY                                        
Tanggal Jurnal                        : Agustus  2015
Tujuan Penelitian                    : Mengetahui pengaruh risiko keuangan dan pertumbuhan penjualan pada profitabilitas dan nilai perusahaan.
Metode Penelitian                   : Metode Path analysis
Variabel Penelitian                  : Risiko keuangan dan pertumbuhan penjualan sebagai  variabel eksogen, nilai perusahaan sebagai variabel endogen dan profitabilitas sebagai variabel intervening.
Hasil Penelitian                       : Risiko keuangan dan pertumbuhan penjualan berpengaruh positif   pada profitabilitas, profitabilitas berpengaruh positif pada nilai perusahaan namun risiko keuangan dan pertumbuhan penjualan berpengaruh negatif pada  nilai perusahaanRisiko keuangan dan pertumbuhan penjualan berpengaruh positif   pada profitabilitas, profitabilitas berpengaruh positif pada nilai perusahaan namun risiko keuangan dan pertumbuhan penjualan berpengaruh negatif pada  nilai perusahaan.
Kesimpulan Penelitian            : Berdasarkan pembahasan diatas dapat diambil beberapa simpulan. Pertama, risiko kuaangan berpengaruh positif pada profitabilitas perusahaan.  Kedua, pertumbuhan penjualan berpengaruh positif pada profitabilitas. Keetiga, risiko keuangan berpengaruh negatif tidak pada nilai perusahaan. Keempat, pertumbuhaan penjualan berpengaruh negative tidak pada nilai perusahaan. Kelima, profitabbiltas berpengaruh positif pada nilai perusahaan.
Pendapat Mengenai Jurnal      : Dari penelitian tersebut kita dapat mengetahui bahwa resiko keuangan dan pertumbuhan penjualan berpengaruh positif terhadap  profitabilitas dan nilai perusahaan property.
 Daftar Pustaka
Choi, Frederick D.S and Gary K. Meek. 2010. Internationa; Accounting. Buku 2. Jakarta: Salemba Empat.
Maulana, Fajar. “Manajemen Risiko Keuangan”. 15 Mei 2016. https://fajar09jr.wordpress.com/2016/05/15/manajemen-risiko-keuangan/
Edwards, Timothy. “BAB 11 Manajemen Risiko Keuangan”. 22 September 2013. https://www.scribd.com/doc/169966202/BAB-11-Manajemen-Risiko-Keuangan.
Frita, Pipit. “Manajemen Resiko Keuangan”. 11 April 2013. https://pipitfrita.wordpress.com/2013/04/11/manajemen-resiko-keuangan/
https://ojs.unud.ac.id/index.php/bse/article/view/18840https://ojs.unud.ac.id/index.php/bse/article/view/18840

Nama Jurnal          : Jurnal Buletin Study Ekonomi

Judul                      : PENGARUH RISIKO KEUANGAN DAN
  PERTUMBUHAN PENJUALAN PADA
  PROFITABILITAS DAN NILAI PERUSAHAAN         
  PROPERTY

    Nama Peneliti        : I Dewa Ketut Alit Dramawan

    Tahun                     : 2015

    Volume                   : 2

    Nomor                    : 2

    Tujuan Penelitian  : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh risiko keuangan dan pertumbuhan penjualan pada profitabilitas dan nilai perusahaan.

 
      PENDAHULUAN :
Tujuan perusahaan pada umumnya adalah memaksimumkan nilai perusahaan (firm value) sehingga dapat menarik investor untuk menanamkan modalnya di perusahaan tersebut. Nilai perusahaan dapat diukur dengan market value yaitu harga saham di akhir tahun ( Chen et al, 2011). Nilai perusahaan adalah harga suatu perusahaan yang yang bersedia dibayar oleh investor apabila dijual (Suad Husnan, 2005; Wiagustini, 2010). Nilai perusahaan adalah
ukuran keberhasilan manajemen dalam menjalankan operasi bisnis di masa lalu dan prospek bisnis di masa datang untuk meyakinkan investor (Chandra, 2007).
Salah satu aspek finansial yang mempengaruhi nilai perusahaan adalah risiko keuangan. Menurut Husnan(2005) perusahaan mempunyai risiko bisnis maupun risiko hutang yang digunakan karena membayar biaya bunga yang tinggi atas hutang sedang disisi lain terdapat ketidakpastian dalam pengembalian aset, maka untuk menghindari kebangkrutan perusahaan harus mengurangi penggunaan hutang (Yuniningsih, 2002). Booth et al (2000), Chen(2003) dan Chandra (2007) meneliti kaitan kaitan risiko keuangan dengan kinerja keuangan, ditemukan bahwa risiko keuangan berpengaruh negatif pada profitabilitas.
Pertumbuhan penjualan adalah ukuran mengenai besarnya pendapatan per saham perusahaan yang diperbesar oleh leverage. Tingkat pertumbuhan penjualan diwaktu yang akan dating merupakan ukuran sejauh mana laba per lembar Jurnal Buletin Studi Ekonomi, Vol. 20 158 No. 2, Agustus 2015 saham bisa diperoleh dari pembiayaan permanen yang terdiri dari hutang jangka panjang, saham preferen dan modal pemegang saham(Weston dan Copeland,1997). Menurut Brigham dan Houston (2001), perusahaan dengan tingkat penjualan relative stabil memperoleh lebih banyak pinjaman dan menanggung beban tetap yang lebih tinggi. Weston dan Brigham(1993) mengatakan perusahaan dengan tingkat pertumbuhan yang cepat harus lebih banyak menggunakan modal eksternal dengan mempertimbangkan floating cost yang ditanggung. Menurut Kaaro(2003), pertumbuhan total aktiva cenderung berdampak positif pada leverage, dengan 2 argumentasi : Pertama, pertumbuhan penjualan dari setiap upaya (termasuk biaya) yang dilakukan secara langsung berimplikasi pada penerimaan, pertumbuhan aktiva perusahaan lebih mencerminkan horizon waktu lebih panjang dari pertumbuhan
penjualan, kedua, investasi pada aktiva membutuhkan waktu sebelum siap dioperasikan, sehingga aktivitas yang dilakukan tidak langsung terkait dengan penerimaan.Booth et al (2001)
meneliti kaitan risiko keuangan dengan kinerja keuangan, ditemukan bahwa risiko keuangan
berpengaruh negative pada profitabilitas. Temuan yang sama juga ditemukan oleh Chen(2003) dan Chandra (2007).
Pertumbuhan perusahaan dapat dilihat dari pertumbuhan aset yang dimiliki perusahaan. Aset menunjukkan aktiva yang digunakan dalam aktivitas operasional perusahaan, semakin besar asset diharapkan semakin besar hasil operasional dari perusahaan tersebut. Indikator pertumbuhan perusahaan dapat dilihat dari kenaikan penjualan dari tahun ke tahun. Perusahaan yang mempunyai laju pertumbuhan penjualan yang tinggi, didukung oleh modal yang cukup untuk pembelanjaan pengeluaran perusahaan. Sugihen (2003) dan Chandra (2007) meneliti pengaruh pertumbuhan penjualan pada kinerja keuangan, ditemukan bahwa pertumbunan penjualan berpengaruh positif pada profitabilitas. Pertumbuhan perusahaan sangat diharapkan
oleh pihak internal maupun eksternal perusahaan karena pertumbuhan yang baik memberi tanda bagi perkembangan perusahaan. Bagi investor, pertumbuhan suatu perusahaan sebagai tanda dari perusahaan tersebut memiliki aspek yang menguntungkan, berharap memperoleh rate of return yang lebih baik atas investasinya (Kusumajaya, 2011). Penelitian Sriwardany (2006) menemukan bahwa pertumbuhan perusahaan berpengaruh positif pada peningkatan harga saham sehingga nilai perusahaan meningkat. Penelitian Cheng et al (2010) menemukan bahwa pertumbuhan penjualan berpengaruh positif pada nilai perusahaan. Sedangkan penelitian Safrida, Eli (2008), menemukan bahwa pertumbuhan perusahaan berpengaruh negatif tidak pada nilai perusahaan. Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan memperoleh keuntungan dengan modal yang digunakan (Wiagustini,2010). Perusahaan yang dapat menciptakan profit atau laba yang besar berarti mampu menciptakan pendanaan internal yang dapat digunakan sebagai laba ditahan atau dividen. Penelitian oleh Ulupui (2007), Carlson dan Bathala (1997) dalam Suranta dan Pratana (2004), Kabajeh et al(2012), Hatta et al (2012), Nirmala et al(2011), dan Aras and Yilmaz (2008) ditemukan bahwa ROA berpengaruh positif pada nilai perusahaan. Penelitian-penelitian lain menunjukkan hasil yang berbeda, seperti Machfiro dan Eko Ganis (2012), Menaje (2012) menemukan bahwa profitabilitas berpengaruh negatif pada harga saham. Sedangkan Atif Ali (2012) menemukan profitabilitas berpengaruh positif tidak pada nilai perusahaan.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan pada perusahaan property yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Data sekunder berasal dari www,idx.co.id dan Indonesian Capital Market Directory(ICMD). Populasi dari penelitian ini adalah perusahaan property yang mempublikasikan laporan keuangannya secara lengkap sesuai definisi variabel-variabel penelitian periode 2010–2012, jumlahnya sebanyak 26 perusahaan. Pengambilan sampel dilakukan secara sensus yaitu mengambil seluruh populasi yang ada untuk diteliti. Definisi operasional variabel dalam penelitian ini sebagai berikut :
Variabel eksogen
1) Risiko Keuangan ( X1 )
Risiko Keuangan diproksikan dengan perubahan EPS dibagi dengan perubahan pada EBIT dari laporan keuangan tahun 2010 – 2012. Variabel ini merujuk pada penelitian yang dilakukan oleh Prasad et al(1997) dan Sudarma (2004). Risiko Keuangan dirumuskan sebagai berikut:
X1 = dalam satuan rasio ……………………….(1)
I Dewa Ketut Alit Dramawan, Pengaruh Risiko Keuangan dan Pertumbuhan...
2) Pertumbuhan Penjualan ( X2 )
Pertumbuhan Penjualan diproksikan dengan menghitung proporsi kenaikan atau penurunan
penjualan dari laporan keuangan tahun 2010 – 2012. Variabel ini merujuk penelitian oleh
Chathoch (2003), Tian Pao et al (2003), Eldomiaty ( 2003), Bunkanwanicha et al ( 2003).
Pertumbuhan Penjualan dirumuskan sebagai berikut :
X2 = dalam satuan rasio …………………..(2)
Variabel Intervening
3) Profitabilitas Perusahaan ( X3 )
Kinerja Keuangan diproksikan dengan ROA (return on Assets). ROA diambil langsung dari laporan keuangan dari tahun 2010-2012. Variabel ini merujuk pada penelitian oleh Booth et al, (2000), Sugihen (2003), Tien Pao et al (2003) dan Buncanwanicha et al, ( 2003).
Profitabilitas dirumuskan sebagai berikut :
X3 = ROA = dalam satuan rasio ..................………………………….(3)
Variabel Endogen
4) Nilai Perusahaan ( Y )
Menurut Brighmam & Houston (2001) , analisis rasio dalam penilaian market value, dapat
dilakukan dengan pricebook value ratio(PBV), dirumuskan sebagai berikut : PBV = ,
dimana = harga pasar saham, BVS (book value per share) = nilai buku per lembar saham.
Nilai PBV diambila langsung dari Indonesian Capital Market Directory (ICMD)
Nilai Perusahaan dirumuskan : Y = PBV dalam satuan rasio ………..(4)
Teknik Analisa Data
Penelitian ini menggunakan path analysis mengingat adanya hubungan kausal kompleks dan berjenjang (Hair et al, 2006).Pengaruh kausal antar variabel terdiri atas tiga yaitu : pengaruh langsung, pengaruh tidak langsung dan pengaruh total (Ferdinand,2002:179) dan Analisa path dalam 5 tahap (Solimun ,2002).
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Merancang Model Berdasarkan Konsep dan Teori
Kerangka konseptual penelitian tentang pengaruh risiko keuangan dan pertumbuhan penjualan pada profitabilitas dan nilai perusahaan property di BEI.
Kerangka Konseptual Pengaruh Risiko Keuangan dan Pertumbuhan Penjualan pada
Profitabilitas dan Nilai Perusahaan Property di BEI
Berdasarkan model penelitian diatas dapat dirumuskan persamaan model struktural sebagai
berikut : X3= b1X1+b2X2 +e1 dan Y= b3X1+b4X2+b5 X3+e2.
Nilai Perusahaan (Y) sebagai variabel endogen, Profitabilitas (X3) sebagai variabel intervening yang .Pertumbuhan Penjualan (X2) dan Risiko Keuangan (X1) sebagai variabel eksogen.
Statistik Deskriptif Variabel Risiko Keuangan, Pertumbuhan Penjualan, Profitabilitas dan
Nilai Perusahaan
Diketahui bahwa selama periode 2010 sd 2012 sebagai berikut : risiko keuangan memiliki mean sebesar 0,00028 per tahun dan standar deviasi 0.00069, pertumbuhan penjualan memiliki mean sebesar 0,20611 per tahun dan standar deviasi 0,41922, profitabilitas memiliki mean sebesar 5,17442 per tahun dan standar deviasi 5,49103 dan nilai perusahaan memiliki mean sebesar 1.49365 per tahun dan standar deviasi 1.00344.
Pemeriksaan Asumsi Linearitas pada Path analysis
Pemeriksaan Asumsi Linearitas pada Path analysis dilakukan sebagai berikut:
a) Pengujian asumsi linearitas hubungan antar variabel metode Curve Fit
b) Model bersifat rekursif yaitu sistem aliran causal ke satu arah.
c) Variabel-variabel endogen, eksogen maupun intervening dalam data rasio.
d) Instrument pengukuran valid dan reliable, data dari www.idx.co.id dan Indonesian
Capital Market Directory (ICMD) tahun 2010 – 2012.
e) Model telah dianalisis berdasarkan teori dan konsep yang relevan
Hasil Pengujian Asumsi Linearitas
Variabel Bebas Variabel Terikat Hasil ujiKeterangan ( <0 .002="" .010="" .315="" .943="" keuangan="" linier="" model="" nilai="" o:p="" penjualan="" pertumbuhan="" perusahaan="" profitabilitas="" risiko="" tidak="">
Perusahaan(Y) .001 Model linier Sumber: Data diolah
Hasil Pengujian Hipotesis
Total Keterangan
X1X3 0,469 0,000 - 0,469
X2X3 0,409 0,001 - 0,409
X1X3Y −0,250􀀀􀀀􀀀􀀀 0,0910, 469x0,591 = 0,277 -0,250+0,277 =0,027 tidak
X2X3 Y −0,097􀀀􀀀􀀀􀀀 0,4950,409x0,591 = 0,242-0,097+0,242=0,145 tak X3 Y 0,591 0,000 - 0,591
Hasil Pengujian Hipotesis
Keterangan:
X1 = Risiko keuangan
X2 = Pertumbuhan penjualan
X3 = Profitabiltias
Y = Nilai Perusahaan
Pengaruh tak langsung X1àY = b1 x b5
Pengaruh tak langsung X2àY = b2 x b5
Pengaruh Total = Pengaruh langsung + Pengaruh tak langsung
Berdasarkan Tabel 3, dapat dibuat persamaan regresi untuk struktur 1 dan struktur 2 sebagai berikut:
X3 = 0,469 X1 + 0,409 X2 + e1; = 0,343 makae 1 0,343 1  
Y = -0,250X1–0,097X2+0,591X3+e2,= 0,250 maka Hasil perhitungan-perhitungan diatas memberikan hasil pengujian hipotesis
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis secara statistik pada Tabel 3 dan Gambar 2, maka
didapatkan sebagai berikut: 1) Risiko keuangan (X1) berpengaruh positif pada Profitabilitas (X3). Hasil analisis diperoleh koefisien jalur sebesar 0,469 dengan p= 0,000, sehingga dikatakan bahwa semakin bertambahRisiko keuangan (X1) maka Profitabilitas (X3) semakin meningkat. 2) Pertumbuhan penjualan (X2) berpengaruh positif pada Profitabilitas (X3). Hasil analisis diperoleh koefisien jalur sebesar 0,409 dengan p= 0,001 sehingga diartikan bahwa semakin bertambahpertumbuhan penjualan (X2) maka Profitabilitas (X3) semakin meningkat.
3) Profitabilitas (X3) berpengaruh positif pada Nilai Perusahaan (Y). Hasil analisis diperoleh
koefisien jalur sebesar 0,591 dengan p= 0,000 sehingga diartikan bahwa semakin tingggi
Profitabilitas (X3) maka Nilai Perusahaan (Y) semakin tinggi. 4) Risiko keuangan (X1) berpengaruh negatif tidak pada Nilai Perusahaan (Y). Hasil analisis diperoleh koefisien jalur sebesar -0,250 dengan p= 0,091 sehingga diartikan bahwa semakin tingggi risiko keuangan (X1) maka semakin rendah nilai perusahaan(Y), atau semakin rendah risiko keuangan (X1) maka semakin tinggi nilai perusahaan (Y). Tetapi karena tingkat si (p) > 0,05 maka perubahan risiko keuangan (X1) tidak akan berpengaruh langsung secara menjadikan nilai perusahaan (Y) semakin rendah atau semakin tinggi. 5) Pertumbuhan penjualan(X2) berpengaruh negatif tidak pada Nilai Perusahaan (Y). Hasil analisis diperoleh koefisien jalur sebesar -0,097 dengan  p = 0,495 sehingga diartikan bahwa semakin tingggi Pertumbuhan penjualan (X2)maka nilai perusahaan (Y) semakin rendah atau sebaliknya semakin rendah pertumbuhan penjualan (X2) semakin tinggi nilai perusahaan(Y). Tetapi karena tingkat si sangat jauh dari batas validitas yaitu (p=0,495) >> p sig =0,05), maka perubahan pertumbuhan penjualan (X2) tidak akan berpengaruh langsung secara menjadikan nilai perusahaan (Y) semakin rendah atau semakin tinggi.
Pemeriksaan Validitas Model
Pemeriksaan model penelitian mempergunakan Koefisien Determinasi Total, yang menunjukkan total keragaman data yang dapat dijelaskan oleh model diukur : R2m = 1-P2e1P2 …P2 dimana Pe1 = e 0,8106 1 danPe2 = e 0,866 2  R2m = 1- = 1 - 0,49275 = 0,50725 = 51% Berdasarkan koefisien determinasi total, diperoleh bahwa model dapat menjelaskan informasi yang terkandung di dalam data sebesar 51 %., sedangkan 49 % dijelaskan oleh variabel lain (yang belum terdapat di dalam model ) dan error.
Pengujian Kesesuaian Model (Goodness of Fit Model)
Uji kesesuaian model (goodness of fit test) untuk menguji apakah model yang diusulkan memiliki kesesuaian (fit) dengan data Shumacker dan Lomax (1996) serta Riduwan dan Engkos (2008) menyatakan bahwa dalam analisis jalur suatu model yang diiusulkan dikatakan fit dengan data apabila matriks korelasi sampel tidak jauh berbeda dengan matriks korelasi estimasi (reproduced correlation matrix). Uji statistik kesesuaian model koefisien 1-M 1 R2 
Keterangan :
R2 m= 1 –(1-R2 1)(1-R22), dan M = R2m setelah dilakukan triming.
Apabila Q=1 mengindikasikan model fit sempurna. Jika Q < 1, untuk menentukan fit tidaknya model dengan statistik Whitung = -(N-d)Ln Q. Keterangan:N = ukuran sampel, d = banyaknya jalur yang tak (df) Koefisien determinasi multiple untuk diagram jalur tersebut sebagai berikut:
R2 1 = 0,343, R22 = 0,250, maka R2m = 1 – ( 1 – ) =0,50725 R21 = 0,343, R22triming = 0,203,
Maka M = 1 – ( 1 – 0,343 ) = 0,476371 Berdasarkan data diatas, besarnya nilai Q adalah:
0,941028 1 0,5236290, 492751 0,4763711 0,507251-M1 R2
Untuk nilai Q < 1, menentukan fit model dengan statistik W dan Chi square:
a) Hipotesis nol (H0) menyatakan tidak adaperbedaan matriks korelasi sampel dengan matriks korelasi estimasi. (Whitung< Chi Square ) b) Hipotesis satu (H1) menyatakan ada perbedaan matriks korelasi sampel dengan matriks korelasi estimasi. (H0 ditolak karena Whitung> Chi Square) Whitung = -(N-d)Ln Q= -(52-2)Ln Q =-(50Ln0,941028) = 3,039 kemudian dari tabelChi square=5,991 (ada 2 jalur tidak maka dk =2, =0,05),. Karena Nilai Whitung(=3,0391)fit
dengan data karena matriks korelasi sampel tidak jauh berbeda dengan matriks korelasi estimasi (reproduced correlation matrix).
Penelitian ini dilakukan pada perusahaan property yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Data sekunder berasal dari www,idx.co.id dan Indonesian Capital Market Directory(ICMD).
Populasi dari penelitian ini adalah perusahaan property yang mempublikasikan laporan keuangannya secara lengkap sesuai definisi variabel-variabel penelitian periode 2010–2012, jumlahnya sebanyak 26 perusahaan. Pengambilan sampel dilakukan secara sensus yaitu mengambil seluruh populasi yang ada untuk diteliti. Definisi operasional variabel dalam penelitian ini sebagai berikut :
Variabel eksogen
1) Risiko Keuangan ( X1 )
Risiko Keuangan diproksikan dengan perubahan EPS dibagi dengan perubahan pada EBIT dari laporan keuangan tahun 2010 – 2012. Variabel ini merujuk pada penelitian yang dilakukan oleh Prasad et al(1997) dan Sudarma (2004). Risiko Keuangan dirumuskan sebagai berikut:
X1 = dalam satuan rasio ……………………….(1)
2) Pertumbuhan Penjualan ( X2 ) Pertumbuhan Penjualan diproksikan dengan menghitung proporsi kenaikan atau penurunan penjualan dari laporan keuangan tahun 2010 – 2012. Variabel ini merujuk penelitian oleh Chathoch (2003), Tian Pao et al (2003), Eldomiaty ( 2003), Bunkanwanicha et al ( 2003). Pertumbuhan Penjualan dirumuskan sebagai berikut :
X2 = dalam satuan rasio …………………..(2)
Variabel Intervening
3) Profitabilitas Perusahaan ( X3 ) Kinerja Keuangan diproksikan dengan ROA (return on Assets). ROA diambil langsung dari laporan keuangan dari tahun 2010-2012. Variabel ini merujuk pada penelitian oleh Booth et al, (2000), Sugihen (2003), Tien Pao et al (2003) dan Buncanwanicha et al, ( 2003). Profitabilitas dirumuskan sebagai berikut :
X3 = ROA = dalam satuanrasio ..................………………………….(3)
Variabel Endogen
4) Nilai Perusahaan ( Y ) Menurut Brighmam & Houston (2001) , analisis rasio dalam penilaian market value, dapat dilakukan dengan pricebook value ratio(PBV), dirumuskan sebagai berikut: PBV = , dimana = harga pasar saham, BVS (book value per share) = nilai buku per lembar saham. Nilai PBV diambila langsung dari Indonesian Capital Market Directory (ICMD) Nilai Perusahaan dirumuskan : Y = PBV dalam satuan rasio ………..(4)
Teknik Analisa Data
Penelitian ini menggunakan path analysis mengingat adanya hubungan kausal kompleks dan berjenjang (Hair et al, 2006).Pengaruh kausal antar variabel terdiri atas tiga yaitu : pengaruh langsung, pengaruh tidak langsung dan pengaruh total (Ferdinand,2002:179) dan Analisa path dalam 5 tahap (Solimun ,2002).
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Kerangka Konseptual Pengaruh Risiko Keuangan dan Pertumbuhan Penjualan pada
Profitabilitas dan Nilai Perusahaan Property di BEI
Berdasarkan model penelitian diatas dapat dirumuskan persamaan model struktural sebagai berikut: X3= b1X1+b2X2 +e1 dan Y= b3X1+b4X2+b5 X3+e2.
Nilai Perusahaan (Y) sebagai variabel endogen, Profitabilitas (X3) sebagai variabel intervening yang Pertumbuhan Penjualan (X2) dan Risiko Keuangan (X1) sebagai variabel eksogen.  Diketahui bahwa selama periode 2010 sd 2012 sebagai berikut: risiko keuangan memiliki mean sebesar 0,00028 per tahun dan standar deviasi 0.00069, pertumbuhan penjualan memiliki mean sebesar 0,20611 per tahun dan standar deviasi 0,41922, profitabilitas memiliki mean sebesar 5,17442 per tahun dan standar deviasi 5,49103 dan nilai perusahaan memiliki mean sebesar 1.49365 per tahun dan standar deviasi 1.00344
Pemeriksaan Asumsi Linearitas pada Path analysis
Pemeriksaan Asumsi Linearitas pada Path analysis dilakukan sebagai berikut:
a) Pengujian asumsi linearitas hubungan antar variabel metode Curve Fit
b) Model bersifat rekursif yaitu sistem aliran causal ke satu arah.
c) Variabel-variabel endogen, eksogen maupun intervening dalam data rasio.
d) Instrument pengukuran valid dan reliable, data dariwww.idx.co.iddan Indonesian
Capital Market Directory (ICMD) tahun 2010 – 2012.
e) Model telah dianalisis berdasarkan teori dan konsep yang relevan
Hasil Pengujian Asumsi Linearitas
Variabel Bebas Variabel Terikat Hasil ujiKeterangan ( <0 o:p="">
Risiko Keuangan(X1) Profitabilitas(X3) .002 Model linier Pertumbuhan Penjualan(X2) Profitabilitas(X3) .010 Model linier Risiko Keuangan(X1 ) Nilai Perusahaan(Y) .943 Model linier tidak Pertumbuhan Penjualan(X2) Nilai Perusahaan(Y) .315 Model linier tidak Profitabilitas (X3) Nilai Perusahaan(Y) .001 Model linier
Hasil Pengujian Hipotesis
Pengaruh Variabel Pengaruh Langsung Sig Pengaruh Tidak Langsung (Melalui Profitabilitas) Pengaruh Total Keterangan
X1X3 0,469 0,000 - 0,469
X2X3 0,409 0,001 - 0,409
X1X3Y −0,250􀀀􀀀􀀀􀀀 0,0910,469x0,591 = 0,277-0,250+0,277=0,027 tidak X2X3 Y −0,097􀀀􀀀􀀀􀀀 0,495 0,409x0,591 = 0,242-0,097+0,242 =0,145 tak X3 Y 0,591 0,000 - 0,59
Hasil Pengujian Hipotesis
Keterangan:
X1 = Risiko keuangan
X2 = Pertumbuhan penjualan
X3 = Profitabiltias
Y = Nilai Perusahaan
Pengaruh tak langsung X1àY = b1 x b5
Pengaruh tak langsung X2àY = b2 x b5
Pengaruh Total = Pengaruh langsung + Pengaruh tak langsung
Berdasarkan Tabel 3, dapat dibuat persamaan regresi untuk struktur 1 dan struktur 2 sebagai berikut: X3 = 0,469 X1 + 0,409 X2 + e1; = 0,343 maka 1 0,343 1 0,8106 1 Y = -0,250X1 0,097X2+0,591X3+e2,= 0,250 maka Hasil perhitungan-perhitungan diatas memberikan hasil pengujian hipotesis sesuai model pada 0,469(s) 0,409(s) -0,250(ns) -0,097(ns) 0,591(s) e2=0,866 e1=0,8106
RISIKO KEUANGAN (X1) PERTUMBUHAN PENJUALAN (X2) PROFITABILITAS (X3)
NILAI PERUSAHAAN (Y)
1) Risiko keuangan (X1) berpengaruh positif pada Profitabilitas (X3). Hasil analisis diperoleh
koefisien jalur sebesar 0,469 dengan p= 0,000, sehingga dikatakan bahwa semakin bertambahRisiko keuangan (X1) maka Profitabilitas (X3) semakin meningkat. 2) Pertumbuhan penjualan (X2) berpengaruh positif pada Profitabilitas (X3). Hasil analisis diperoleh koefisien jalur sebesar 0,409 dengan p= 0,001 sehingga diartikan bahwa semakin bertambahpertumbuhan penjualan (X2) maka Profitabilitas (X3) semakin meningkat. 3) Profitabilitas (X3) berpengaruh positif pada Nilai Perusahaan (Y). Hasil analisis diperoleh koefisien jalur sebesar 0,591 dengan p= 0,000 sehingga diartikan bahwa semakin tingggi Profitabilitas (X3) maka Nilai Perusahaan (Y) semakin tinggi. 4) Risiko keuangan (X1) berpengaruh negatif tidak pada Nilai Perusahaan (Y). Hasil analisis diperoleh koefisien jalur sebesar -0,250 dengan p= 0,091 sehingga diartikan bahwa semakin tingggi risiko keuangan (X1) maka semakin rendah nilai perusahaan(Y), atau semakin rendah risiko keuangan (X1) maka semakin tinggi nilai perusahaan (Y). Tetapi karena tingkat si (p) > 0,05 maka perubahan risiko keuangan (X1) tidak akan berpengaruh langsung secara menjadikan nilai perusahaan (Y) semakin rendah atau semakin tinggi. 5) Pertumbuhan penjualan(X2) berpengaruh negatif tidak pada Nilai Perusahaan (Y). Hasil analisis diperoleh koefisien jalur sebesar -0,097 dengan p= 0,495 sehingga diartikan bahwa semakin tingggi Pertumbuhan penjualan (X2)maka nilai perusahaan (Y) semakin rendah atau sebaliknya semakin rendah pertumbuhan penjualan (X2) semakin tinggi nilai perusahaan(Y). Tetapi karena tingkat si sangat jauh dari batas validitas yaitu (p=0,495) >> p sig =0,05), maka perubahan pertumbuhan penjualan (X2) tidak akan berpengaruh langsung secara menjadikan nilai perusahaan (Y) semakin rendah atau semakin tinggi.
Pemeriksaan Validitas Model
Pemeriksaan model penelitian mempergunakan Koefisien Determinasi Total, yang menunjukkan total keragaman data yang dapat dijelaskan oleh model diukur :
R2m = 1-P2e1P2 …P2 Dimana Pe1 = e 0,8106 1 danPe2 = e 0,866 2 R2m = 1- = 1 - 0,49275 = 0,50725 = 51% Berdasarkan koefisien determinasi total, diperoleh bahwa model dapat menjelaskan informasi yang terkandung di dalam data sebesar 51 %., sedangkan 49 % dijelaskan oleh variabel lain (yang belum terdapat di dalam model ) dan error.
Pengujian Kesesuaian Model (Goodness of Fit Model)
Uji kesesuaian model (goodness of fit test) untuk menguji apakah model yang diusulkan memiliki kesesuaian (fit) dengan data Shumacker dan Lomax (1996) serta Riduwan dan Engkos (2008) menyatakan bahwa dalam analisis jalur suatu model yang diiusulkan dikatakan fit dengan data apabila matriks korelasi sampel tidak jauh berbeda dengan matriks korelasi estimasi (reproduced correlation matrix). Uji statistik kesesuaian model koefisien 1-M 1 R2
Keterangan :
R2 m= 1 –(1-R21)(1-R22), dan M = R2m setelah dilakukan triming.
Apabila Q=1 mengindikasikan model fit sempurna. Jika Q < 1, untuk menentukan fit tidaknya model dengan statistik Whitung = -(N-d)Ln Q. Keterangan:N = ukuran sampel, d = banyaknya jalur yang tak (df) Koefisien determinasi multiple untuk diagram jalur tersebut sebagai berikut:
R21 = 0,343, R22 = 0,250, maka R2m = 1 – ( 1 – )=0,50725R21 = 0,343, R22triming = 0,203, maka M = 1 – ( 1 – 0,343 ) = 0,476371
Pembahasan Penelitian
Pengaruh Risiko Keuangan pada Profitabilitas
          Penelitian ini menemukan bahwa risiko keuangan berpengaruh positif pada pofitabilitas sehingga dengan bertambahnya risiko keuangan pada perusahaan property maka profitabiltas
perusahaan juga akan meningkat. Makin besar risiko keuangan yang dihadapi dalam menjalankan bisnis property maka peluang mendapatkan keuntungan bagi perusahaan tersebut juga semakin tinggi (high risk high return ). Semakin baik manajemen perusahaan menangani risiko keuangan sebagai akibat dilakukannya operasi perusahaan, baik itu risiko bisnis maupun risiko hutang yang harus digunakan oleh perusahaan, maka akan semakin produktif dalam melakukan pengelolaan financial untuk meningkatkan laba sehingga meningkatkan profitabilitas yang merupakan indikator keberhasilan operasi perusahaan.
Hal ini berlawanan dengan penelitian sebelumnya oleh Booth et al (2000) dan juga penelitian oleh Chen (2003). Dimana pada hipotesanya menyatakan risiko keuangan berpengaruh negatif pada profitabilitas perusahaan, dengan argumentasi bahwa perusahaan yang memiliki risiko keuangan meningkat akan mengalami kesulitan dalam mendapatkan dana eksternal, sehingga menurunkan profitabilitas.
Pengaruh Pertumbuhan Penjualan pada Profitabilitas
         Penelitian ini menemukan bahwa pertumbuhan penjualan berpengaruh positif pada profitabilitas. Hal ini berarti bahwa meningkatnya pertumbuhan
penjualan perusahaan property yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia mampu meningkatkan
pendapatan perusahaan sehingga meningkatkan laba dan akan meningkatkan profitabilitas.
Hasil penelitian ini mendukung penelitian sebelumnya oleh Sugihen (2003) dan Chandra(2007)
yang secara general meneliti untuk semua perusahaan go public dengan temuan pertumbuhan penjualan berpengaruh positif pada kinerja keuangan
Pengaruh Risiko Keuangan pada Nilai Perusahaan
                Penelitian ini menemukan risiko keuangan berpengaruh negatif tidak pada nilai perusahaan,
hal ini berarti meningkatnya risiko keuangan tidak mampu secara nyata menurunkan nilai perusahan property. Temuan ini menunjukkan bahwa investor yang ingin berinvestasi di saham perusahaan property menghindari risiko keuangan. Kondisi ini juga menunjukkan bahwa investor pada umumnya memiliki risk over ( menghindari risiko ) berarti investor dalam melakukanan investasi menginginkan return yang lebih besar dari risiko keuangan yang
harus ditanggung. Temuan penelitian ini sesuai dengan penelitian Rayan Kuben (2008), Sudarma (2004) dan Chandra (2007), ditemukan bahwa risiko keuangan
berpengaruh negatif pada nilai perusahaan, karena pertimbangan cost of debt dari pemakaian hutang oleh perusahaan sehingga menurunkan profitabilitas yang akan menurunkan nilai perusahaan
Pengaruh Pertumbuhan Penjualan pada Nilai Perusahaan
             Penelitian ini menemukan bahwa pertumbuhan penjualan memiliki pengaruh langsung negatif tidak pada nilai perusahaan.Berarti meningkatkannya penjualan tidak mampu meningkatkan nilai perusahaan tetapi sebaliknya menurunkan nilai perusahaan,hal ini menunjukkan bahwa investor tidak melihat pertumbuhan penjualan dalam berinvestasi saham dalam perusahaan property di Bursa Efek Indonesia, karena pertumbuhan penjualan belum final merupakan pendapatan bersih perusahaan karena pertumbuhan masih dikurangi biaya operasi sehingga investor tidak tertarik dengan melihat pertumbuhan penjualan. Temuan penelitian ini tidak mendukung temuan penelitian oleh Sriwardany(2006) dan Cheng et al (2010),ditemukan
bahwa pertumbuhan perusahaan mempunyai pengaruh positif pada nilai perusahaan.
Temuanl penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Safrida, Eli (2008), ditemukan Jurnal Buletin Studi Ekonomi, Vol. 20 164 No. 2, Agustus 2015 Bathala (1997),Kabajeh et al(2012),Hatta et al (2012),Thim et al (2012),Nirmala et al(2012) dan Aras and Yilmaz (2008) menyatakan profitabilitas perusahaan berpengaruh positif pada nilai perusahaan.
Implikasi Penelitian
Penelitian ini menemukan risiko dan pertumbuhan penjualan berpengaruh positif pada profitabilitas. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan propertyharus mampu mengelola risiko
keuangan dan meningkatkan volume penjualan dalam meningkatkan profitabilitas. Penelitian ini menemukan profitabilitas berpengaruh positif pada nilai perusahaan. Bagi investor yang ingin melakukan investasi dalam perusahaan property agar memperhatikan profitabilitas
perusahaan sehingga investasi akan mendapatkan return yang diharapkan. Implikasi hasil penelitian dapat dilihat pada gambar 3. bahwa pertumbuhan perusahaan berpengaruh negatif
tidak pada nilai perusahaan.
Pengaruh Profitabilitas pada Nilai Perusahaan
Penelitian ini menemukan bahwa profitabilitas berpengaruh positif pada nilai perusahaan. Meningkatnya profitabilitas mengundang investor untuk melalkukan investasi saham di perusahaan property. Secara fundamental profitabilitas perusahaan meningkat akan dapat meningkatkan nilai perusahaan, karena perusahaan yang memiliki profitabilitas yang baik akan menjadi tujuan dari para investor di pasar modal untuk berinvestasi saham. Makin banyak investor berminat pada suatu saham perusahaan maka harga saham perusahaan tersebut akan naik. Dan harga saham naik berdampak pada nilai perusahaan juga akan naik.
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Berdasarkan pembahasan diatas dapat diambil beberapa simpulan. Pertama, risiko keuangan
berpengaruh positif pada profitabilitas perusahaan. Kedua, pertumbuhan penjualan berpengaruh positif pada profitabilitas. Ketiga, risiko keuangan berpengaruh negatif tidak pada nilai perusahaan. Keempat, pertumbuhan penjualan berpengaruh negatif tidak pada nilai perusahaan. Kelima, profitabilitas berpengaruh positif pada nilai perusahaan.
Saran
Berdasarkan pembahasan diatas ada beberapa saran yang bisa penulis sampaikan. Untuk penelitian selanjutnya penelitian ini dapat dijadikan sumber ide bagi pengembangan penelitian di masa yang akan datang. Untuk pengembangan penelitian ini I Dewa Ketut Alit Dramawan, Pengaruh Risiko Keuangan dan Pertumbuhan disarankan kepada peneliti berikutnya untuk
menggunakan proksi lain sebagai ukuran variabel risiko keuangan, pertumbuhan penjualan,
profitabilitas dan nilai perusahaan. Untuk investor, berdasarkan temuan hasil penelitian ini, diharapkan bagi investor khususnya pada saham perusahaan property untuk memperhatikan profitabilitas. Untuk emiten , bagi manajemen perusahaan untuk mampu mengelola risiko dan meningkatkan volum penjualan karena penelitian menemukan risiko keuangan dan pertumbuhan penjualan berpengaruh positif pada profitabilitas.
REFERENSI
Aras, Guler and Mustafa Kemal Yilmaz. 2008.
Price-Earnings Ratio, Dividen Yield, And Market-To-Book Ratio To Predict Return On
Stock Market: Evidence From The Emerging Markets. Journal of Global Business and
Technology, Volume. 4, Number 1, pp.18-30
Booth, Laurence, Varouj Aivazian, Asli Demirguc Kunt & Vojislav Maksimovic, 2001, Capital
Structure in Developing Countries, The journal of finance Vol 56 no 1, Feb 2001.
Brigham, Eugene F dan J Houston. 2001.
Manajemen Keuangan. Penerjemah : Herman Wibowo. Edisi kedelapan. Buku II. Jakarta.
Erlangga
Bunkan wanicha, Pramuan, Jyoti Gupta,Rofikoh Rokhim. 2003, Debt and Entrenchment :
Evidence from Thailand and Indonesia, ROSESCNRS Maison des Sciences
Economiques, University Paris, September 2003 Chathoth, Prakash K. 2002, Coalignment
Between Environment Risk, Corporate Strategy, Capital Structure, and Firm Performance: An
Empirical Investigation of Restaurant Firms,
Dissertation to the Faculty of the Virginia Polytechnic Institute and State University Chen, Jean J. 2003, Institutional Effects Upon Firm’ Capital Structure – Evidence From Chinese
Listed Companies, 2003 FMA European Conference. Chen, Shun-Yu., Liu-Ju Chen. 2011. Capital Structure Determinants : An Empirical Study in Taiwan. African Journal of Business
Management Vol. 5 (27). pp. 10974-10983. Eldomiaty, Tarek I. 2003, Dynamics of Firm’s
Market Value, Capital Structure and Systematic Risk,The 3rd International Conference of
Economics and Management ‘Financial Management Trends 2003’, Kaunas University
of Technology – Lithuania and Kaliningrad State Technical University
Engkos Achmad Kuncoro dan Riduwan. 2007. Cara Menggunakan Dan Memaknai Analisis Jalur (Path Analysis).Bandung. ALFABETA.
Ferdinand, A..2002. Structural Equation Modeling dalam Penelitian Manajemen . Edisi ke 2.
Semarang. BP UNDIP.
Hair,A, Tatham dan Black. 2006. Multivariate Data Analysis, Sixth Edition, Prentice Hall, New Jersey
Hatta, Atika Jauharia, Bambang Sugeng Dwiyanto. 2012. The Company Fundamental Factors And Systematic Risk In Increasing Stock Price. Journal of Economics, Business, and
Accountancy Ventura Volume 15, No. 2, August 2012, pages 245 – 256
Horne,V. 2005. Prinsip=prinsip Manajemen Keuangan. Edisi 9 Jilid 1. Jakarta.
Salemba Empat
Husnan,S. 2005. Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas. Edisi Keempat. Yogyakarta.
UPPSTIM YKPN
Kaaro, Hermeindito.2003., Simultaneous Analysis of Corporate Investment, Dividend, and
Finance: Empirical Evidence Under High Uncertainty, Journal of Accounting,
Management, and Economics Research (JAMER), Vol. 3(1), pp. 1-17,
Kusumajaya, D.K.O. 2011.Pengaruh Struktur Modal dan Pertumbuhan Perusahaan pada
Profitabilitas dan Nilai Perusahaan pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek
Indonesia, Tesis, Fakultas Ekonomi Universitas Udayana.
Majed Abdel Majid Kabajeh, Said Mukhled Ahmed AL Nu’aimat, Firas Naim Dahmash. 2012. The Relationship between the ROA, ROE and ROI Ratios with Jordanian Insurance Public
Companies Market Share Prices. International Journal of Humanities and Social Science Vol.
2 No. 11; June 2012
Nirmala, P. S. P. S. Sanju, M. Ramachandran. 2011. Determinants of Share Prices in India. Journal of Emerging Trends in Economics and Management Sciences; Vol. 2, No. 2.pp 124-
130
Placido M. Menaje, Jr. 2012. Impact of Selected Financial Variables on Share Price of Publicly
Jurnal Buletin Studi Ekonomi, Vol. 20 166 No. 2, Agustus 2015
Listed Firms in the Philippines. American International Journal of Contemporary Research Vol. 2 No. 9; September 2012
Ramezani, Cyrus A;Soenen, Luc;Jung, Alan. 2002. Growth, corporate profitability, and value
creation, Financial Analysts Journal; Nov/Dec 2002; 58, 6; ProQuest
Safrida, Eli. 2008. Pengaruh Struktur Modal dan Pertumbuhan Perusahaan pada Nilai
Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Jakarta.
Tesis.www.google.com
Sartono, R.A. 2001. Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi . Edisi 4. Yogyakarta. BPFE-UGM
Solimun. 2002, Structural Equation Modeling, Lisrel dan Amos, Makalah Diklat, Program
Pascasarjana Universitas Brawijaya, Malang
Sonia Machfiro and Eko Ganis Sukoharsono. 2012. The Effect Of Financial Variables On The
Company’s Value (Study on Food and Beverage Companies that are listed on Indonesia Stock
Exchange Period 2008-2011).http:// jimfeb.ub.ac.id/index.php/jimfeb/article/
download/177/140
Sriwardany,2006, Pengaruh Pertumbuhan Perusahaan pada Kebijaksanaan Struktur
Modal dan Dampaknya pada Perubahan Harga Saham pada Perusahaan Manufaktur, Tesis.
www.google.com
Sudarma, Made. 2004, Pengaruh Struktur Kepemilikan Saham, Faktor Intern dan Faktor
Ekstern Pada Struktur Modal dan Nilai Perusahaan (Studi pada Industri yang Go-Public
di Bursa Efek Jakarta), Disertasi Program Pascasarjana Universitas Brawijaya, Malang
Sugihen, Syafruddin Ginting. 2003, Pengaruh Struktur Modal Pada Produktivitas Aktiva dan
Kinerja Keuangan serta Nilai Perusahaan Industri Manufaktur Terbuka di Indonesia,
Disertasi Program Pascasarjana Universitas Airlangga, Surabaya.
Suranta, Eddy dan Pratana Puspita Merdistusi. 2004, Tobin’s Q, Agency Problems dan Kinerja
Perusahaan, Makalah Simposium Nasional Akutansi VII, Bali , 2-3 Desember
Syed. Atif Ali, Amir. Razi. 2012. Impact of Companies Internal Variables on Stock Prices:
A Case Study of Major Industries of Pakistan. International Conference on Education, Applied
Sciences and Management (ICEASM’2012) December 26-27, 2012 Dubai (UAE)
Teddy Chandra. 2007. Pengaruh Environment Risk, Corporate Strategy dan Struktur Modal pada Produktivitas Aktiva, Kinerja Keuangan dan Nilai Perusahaan pada perusahaan Go Public
di Bursa Efek Jakarta, Disertasi, Fakultas ekonomi Universitas Brawijaya Malang.
Tien Pao, Hsiao, Bohdan Pikas, & Tenpao Lee. 2003, The Determinants of Capital Structure Choice using Linier Models : High Technology Vs.Traditional Corporations, Journal of
Academy of Business and Economics, January 2003
Ulupui, I.G.K.A.2007. Analisis Pengaruh Rasio Likuiditas, Leverage, Aktivitas dan Profitabilitas pada Return Saham pada Perusahaan Makanan dan Minuman kategori Barang Konsumsi di Bursa Efek Jakarta. Jurnal Akuntansi dan Bisnis. Vol 2. No.1, Januari . 88- 102
Weston, J.F dan T. Copeland. 1997. Manajemen Keuangan. Jilid 2 Edisi 9. Binarupa Aksara
Wiagustini.2010. Dasar-dasar Manajemen Keuangan. Cetakan Pertama. Denpasar. Udayana University Press.
Wiksuana, Wiagustini, Panji I.B.. 2001. Buku Ajar Manajemen Keuangan. Denpasar. UPT Penerbit Universitas Udayana
William C. House, Michael E. Benefield, University of Arkansas.1995. The Impact of Sales and Income Growth on Profitability and Market Value Measures in Actual and Simulated
Industries, Developments In Business Simulation & Experiential Exercises, Volume
22,56
Yuniningsih. 2002. Interdepedensi antara Kebijakan Deviden Payout Ratio, Financial Leverage dan Investasi pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Jakarta. Jurnal Bisnis dan Ekonomi, 9(2). 164-182
I Dewa Ketut Alit Dramawan, Pengaruh Risiko Keuangan dan Pertumbuhan... 167.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar